Soroti Rendahnya Minat Baca Masyarakat, FTBM KBB Kembali Hadirkan Budaya Literasi 

Rendahnya minat baca masyarakat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat daerah yang masih berusia 14 tahun ini masuk dalam peringkat rendah dalam hal kemampuan membaca.

Soroti Rendahnya Minat Baca Masyarakat, FTBM KBB Kembali Hadirkan Budaya Literasi 
Rendahnya minat baca masyarakat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat daerah yang masih berusia 14 tahun ini masuk dalam peringkat rendah dalam hal kemampuan membaca./Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Ngamprah - Rendahnya minat baca masyarakat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat daerah yang masih berusia 14 tahun ini masuk dalam peringkat rendah dalam hal kemampuan membaca.
Kondisi rendahnya minat baca masyarakat di KBB ini pun menjadi sorotan sejumlah pihak, salah satunya Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) KBB.
Penasehat Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) KBB Wildan Awaludin mengatakan, menyikapi persoalan rendahnya minat baca di KBB ini sangat penting untuk menghadirkan gerakan budaya literasi, yakni kemampuan membaca dan menulis.
Menurutnya, gerakan budaya literasi ini perlu digaungkan menjadi gerakan positif. Oleh karenanya, pihaknya mengajak masyarakat dan instansi terkait untuk turut mendukung gerakan tersebut.
"Literasi itu adalah tugas kita semua, berbicaranya sederhana, memikirkannya harus sama-sama," katanya kepada wartawan.
Ia menjelaskan, sebelum adanya pandemi COVID-19, gerakan budaya literasi di KBB berjalan dengan masif. Kendati demikian, saat pandemi berlangsung semua lini menjadi terhambat.
Termasuk, sambung dia, kegiatan menebarkan semangat membaca buku ke warga masyarakat, segala kegiatan dialihkan dari konvensional ke digital.
"Setelah pandemi kita harus bangkit kembali,  dari yang biasa kumpul dan berdiskusi buku, semua dialihkan ke ruang digital pada saat pandemi," jelasnya.
Selain itu, sebut dia, saat pandemi banyak informasi-informasi yang tidak benar bertebaran di kalangan masyarakat. Maka dari itu, saat ini pihaknya mengenalkan literasi digital ke institusi pendidikan di KBB agar lebih jernih menyaring informasi.
"Kita saat ini menebarkan semangat literasi digital ke sekolah-sekolah yang ada di KBB, seperti mensosialisasikan berbagai konten yang positif di sosial media, melatih para konten kreator," sebutnya.
Ia menambahkan, pihaknya pun terus menebarkan semangat membaca dengan cara membagikan beragam buku ke simpul-simpul taman baca masyarakat yang ada di Kabupaten Bandung Barat
"Kami juga menerbitkan buku bersama para penulis yang ada di KBB," imbuhnya.
Penulis sekaligus penyair, Eriandi Budiman menilai, banyak tenaga pendidik di KBB yang menyampaikan ilmunya tidak hanya di kelas. Bahkan, para guru di KBB sudah mulai menulis dan menerbitkan buku.
"Gerakan Literasi ini memang perlu berkolaborasi bersama-sama, antara instansi terkait dengan penulis, penggiat literasi, dan para guru," ujarnya.
Ia mengaku, saat ini sedang menulis biografi tokoh penggiat literasi di Kabupaten Bandung Barat.
"Setiap tahun kita selalu menerbitkan buku, dan saat ini akan sedang menulis biografi aktivis literasi di Bandung Barat," tandasnya.*** (agus satia negara).


Editor : JakaPermana