Tata Cara Salat Gerhana Matahari Tuntunan Rasulullah

Rasulullah Salallahu Alaiwasalam bersabda; "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat (tanda) di antara ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan karena kematian seseorang atau karena hidup (lahirnya) seseorang. Apabila kalian melihat (gerhana) matahari dan bulan, maka berdoalah kepada Allah dan salatlah hingga tersingkap kembali." (HR. Al-Bukhari No. 1043, dan Muslim No. 915)

Tata Cara Salat Gerhana Matahari Tuntunan Rasulullah
Ilustrasi/Net

Beliau berdiri cukup lama sekitar panjang surat Al-Baqarah, kemudian beliau SAW ruku cukup lama, kemudian bangun cukup lama, namun tidak selama berdirinya yang pertama. Kemudian beliau ruku lagi dengan cukup lama tetapi tidak selama ruku yang pertama. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lebih utama bila pada rakaat pertama pada berdiri yang pertama setelah Al-Fatihah dibaca surat seperti Al-Baqarah dalam panjangnya.

Sedangkan berdiri yang kedua masih pada rakaat pertama dibaca surat dengan kadar sekitar 200-an ayat, seperti Ali Imran.

Sedangkan pada rakaat kedua pada berdiri yang pertama dibaca surat yang panjangnya sekitar 250-an ayat, seperti An-Nisa. Dan pada berdiri yang kedua dianjurkan membaca ayat yang panjangnya sekitar 150-an ayat seperti Al-Maidah.

3. Memperlama ruku dan sujud

Disunnahkan untuk memanjangkan ruku dan sujud dengan bertasbih kepada Allah SWT, baik pada dua ruku dan sujud rakaat pertama maupun pada dua ruku dan sujud pada rakaat kedua.

Yang dimaksud dengan panjang di sini memang sangat panjang, sebab bila dikadarkan dengan ukuran bacaan ayat Alquran, bisa dibandingkan dengan membaca 100, 80, 70 dan 50 ayat surat Al-Baqarah.


Editor : Bsafaat