Telkomsel Butuh 20 Tahun untuk Ganti Logo

Telkomsel resmi meninggalkan wajah lama dengan memperkenalkan logo baru mereka yang dibangun dengan optimisme terhadap masa depan yang lebih baik, yang membuka peluang untuk semua lini kehidupan. Perlu waktu hingga dua tahun lamanya sampai Telkomsel memperkenalkan logo baru mereka.

Telkomsel Butuh 20 Tahun untuk Ganti Logo
istimewa

INILAH, Jakarta - Telkomsel resmi meninggalkan wajah lama dengan memperkenalkan logo baru mereka yang dibangun dengan optimisme terhadap masa depan yang lebih baik, yang membuka peluang untuk semua lini kehidupan. Perlu waktu hingga dua tahun lamanya sampai Telkomsel memperkenalkan logo baru mereka.


Ciri khas warna merah tidak ditinggalkan oleh operator seluler ini di logo teranyarnya. Namun kini warna tersebut dipadu warna lainnya yang tampilannya sederhana nan elegan.

Desain logo baru Telkomsel terinspirasi dari pola batik sebagai khas budaya asli di Indonesia. Pola batik tersebut kemudian diisi dengan kombinasi gradasi warna merah tua, biru burgundy, kuning, abu-abu, hitam, dan putih.

Baca Juga : Penting! Lima Cara Mengurangi Risiko Perundungan di Twitter

Perpaduan tersebut lalu disimbolisasikan dalam wujud 'portal', sebuah gerbang menuju dunia penuh peluang dan kemungkinan. Adapun portal ini mengarah pada internet.

"Dengan adanya perubahan logo ini bagaimana membuka peluang untuk semua. Dengan adanya internet, semua orang bisa melakukan atau melihat apapun, transaksi diperjualbelikan sebagai pelaku usaha. Telkomsel berkomitmen sebagai enabler di digital connectivity," tutur Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam, Jumat (18/6/2021).

Direktur-Utama-Telkomsel-1

Baca Juga : MMKSI Kenalkan Dua Xpander Baru di 'Supermarket Exhibition' Bekasi

Perlu waktu hingga dua tahun lamanya sampai Telkomsel memperkenalkan logo baru mereka. Di saat bersamaan, Direktur Marketing Telkomsel Rachel Goh mengatakan logo baru Telkomsel ini punya makna optimisme. Tidak hanya logo yang mengalami perubahan, font 'Telkomsel' juga dirombak, begitu juga dari sisi suara.

Halaman :


Editor : JakaPermana