Tragis, Ibu dan Anak Meninggal Setelah Konsumsi Nasi Tutug Oncom

Satu keluarga yang terdiri dari ibu dan anak warga Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia setelah mengonsumsi nasi tutug oncom yang diolah sendiri.

Tragis, Ibu dan Anak Meninggal Setelah Konsumsi Nasi Tutug Oncom
Ilustrasi (Antara)

INILAH, Cianjur - Satu keluarga yang terdiri dari ibu dan anak warga Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia setelah mengonsumsi nasi tutug oncom yang diolah sendiri.

Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Anton di Cianjur, Kamis (4/2/2021), mengatakan pihaknya sudah mengambil sampel nasi tutug oncom yang diduga sebagai penyebab tewasnya ibu dan anak atas nama Aidah (45) dan anak sulungnya Fuji (20) yang sempat menjalani perawatan di RSUD Cianjur, namun nyawanya tidak tertolong, untuk diperiksa di laboratorium.

"Sampel tersebut akan diserahkan ke Dinkes Cianjur untuk selanjutnya diuji di laboratorium guna mengetahui penyebab tewasnya kedua orang korban setelah mengonsumsi oncom atau bukan," katanya.

Baca Juga : Pergerakan Tanah Intai Kampung Cikadu Singajaya

Dugaan sementara. tutur dia, olahan oncom menjadi penyebab keracunan hingga mengakibatkan ibu dan anak meninggal, namun belum dapat pastikan apakah ada unsur kelalaian dalam pengolahan atau memang oncom tersebut mengandung bahan berbahaya.

Oncom pemberian tetangganya yang diduga sebagai penyebab keracunan itu, baru diolah setelah dua hari disimpan.

Kepala Seksi Survailans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Cianjur Asep Helmi, mengatakan sampel tersebut akan diuji di Labkesda Jawa Barat, dimana proses pengujian membutuhkan waktu satu minggu hingga hasilnya ke luar dan dipastikan bakteri atau bahan berbahaya apa yang terkandung di dalamnya.

Baca Juga : Asosiasi Pedagang Pasar di Jabar Dukung Vaksinasi Covid-19

"Sampel sudah dibawa ke Labkesda Bandung, tinggal menunggu hasil labnya, untuk memastikan apa penyebab kedua orang yang terdiri dari ibu dan anak itu meninggal setelah mengonsumsi nasi tutug oncom atau penyebab lain," katanya.

Halaman :


Editor : suroprapanca