Viral Relawan Medis Mundur Tangani Korban Gempa Cianjur, Polisi Sebut Itu Hoaks!!

Viral di media sosial, relawan medis yang menangani korban gempa di Cianjur mendapatkan perlakuan tidak baik dari para warga. Hal tersebut diketahui dari sebuah unggahan yang menampilkan dua buah foto di media sosial Instagram tasikasik.id.

Viral Relawan Medis Mundur Tangani Korban Gempa Cianjur, Polisi Sebut Itu Hoaks!!
Viral di media sosial, relawan medis yang menangani korban gempa di Cianjur mendapatkan perlakuan tidak baik dari para warga. Hal tersebut diketahui dari sebuah unggahan yang menampilkan dua buah foto di media sosial Instagram tasikasik.id./antarafoto Yulius Satria Wijaya

INILAHKORAN, Bandung - Viral di media sosial, relawan medis yang menangani korban gempa di Cianjur mendapatkan perlakuan tidak baik dari para warga. Hal tersebut diketahui dari sebuah unggahan yang menampilkan dua buah foto di media sosial Instagram tasikasik.id.

Foto pertama memuat para korban gempa cianjur yang dinarasikan soal mundurnya para relawan medis Cianjur dari tugas karena tidak mendapat perlakuan baik dari warga. Foto kedua yang diunggah berisi soal pernyataan relawan medis yang bernamakan RAID yang juga mundur.

Mundurnya para relawan tersebut lantaran adanya sekelompok masyarakat yang disebut membebani misi kemanusiaan para relawan tersebut. Disebutkan juga jika terdapat pungutan liar di beberapa titik yang menimpa para relawan tersebut.

Kemudian, para relawan tersebut juga mendapat tindakan intoleran dengan dalih agama yang dilakukan sekelompok orang. Dengan alasan itu, para relawan memilih mundur dari penanganan gempa di Cianjur.

“Kami datang tanpa simbol dan atribut, jika hanya perbedaan warna kulit dan keyakinan menjadi pembatas, maka tidak ada jalan bagi kami unutk pulang dan rehat. Terimaksih support kawan-kawan sekotr barat dan partisan salam,” tulis dalam narasi foto, yang dilihat pada Selasa (29/11/2022).

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo membantah mengenai adanya sikap tersebut dari warga. Ibrahim menyebut unggahan tersebut adalah hoaks

"Tidak benar," kata Ibrahim saat dihubungi.

Ibrahim mengatakan, pihaknya akan mendalami informasi tersebut untuk mencegah terjadinya keresahan di tengah masyarakat akibat kabar hoaks tersebut.

“Konten ini akan kita cek dan dalami,” kata Ibrahim.

Dia juga mengimbau agar masyarakat dan para relawan untuk tidak terprovokasi dalam menerima informasi yang belum tentu kebenarannya.

“Kita berharap masyarakat bijaksana menerima info yang mengandung unsur provokasi,” ucap dia.*** (Caesar Yudistira)***


Editor : JakaPermana