Wartawan di Bogor Jadi ODP, PWI Minta Bima Arya Tanggung Jawab

Tim advokasi Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor meminta Wali Kota Bima Arya dan Pemkot bertanggung jawab terhadap penanganan medis para wartawan yang saat ini berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) tekait Virus Corona atau Covid-19.

Wartawan di Bogor Jadi ODP, PWI Minta Bima Arya Tanggung Jawab
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat menjalani sesi jumpa pers di Bogor, beberapa waktu lalu. Bima Arya dinyatakan positif mengidap virus corona setelah melakukan perjalanan ke dua negara, Azerbaijan dan Turki. (Rizki Mauludi)

INILAH, Bogor- Tim advokasi Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor meminta Wali Kota Bima Arya dan Pemkot bertanggung jawab terhadap penanganan medis para wartawan yang saat ini berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) tekait Virus Corona atau Covid-19.

Seperti diketahui, beberapa wartawan mengikuti sesi jumpa pers bersama Bima Arya yang belakangan dinyatakan positif terpapar virus corona sepulang kunjungan dari dua negara, Azerbaijan dan Turki. Saat ini, Bima Arya sedang menjalani penanganan medis di RSUD Kota Bogor.

Bidang Advokasi PWI Kota Bogor, Bagus Harianto mengatakan kegiatan jumpa pers pada Senin (16/3) yang digelar Bima Arya tak seharusnya terjadi. Menurutnya, Bima Arya harus mengisolasi diri setelah kepulangannya dari luar negeri dan dinyatakan sebagai ODP.

"Tidak mengindahkan faktor keamanan pada saat jumpa pers pada hari senin tgl 16 maret 2020 Bima Arya tidak menggunakan Masker. Begitupun saat kegiatan live disalah satu televisi nasional Bima Arya pada hari rabu 18 Maret 2020, Wali Kota Bima Arya juga tidak menggunakan masker padahal sudah jelas sebagai ODP," ungkap Bagus dalam keterangan tertulis yang ditembuskan kepada Ketua PWI Kota Bogor Arihta U Surbakti pada Sabtu (21/3/2020) malam.

Bagus melanjutkan, kemudian pada Kamis 19 Maret 2020 Wali Kota Bima Arya dinyatakan positif terpapar Covid-19 dan akhirnya berdampak secara psikologis terhadap beberapa wartawan untuk mengisolasi di rumah.

"Untuk itu kami tim Advokasi PWI Kota Bogor mendesak Pemerintah Kota Bogor dalam hal ini Wali Kota Bogor untuk bertanggung jawab terhadap penanganan medis sepenuhnya soal kondisi kesehatan para jurnalis yang telah melakukan jumpa pers dengan wali kota," tambahnya.

Sementara itu Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Kota Bogor, Rudiyana menegaskan tidak pernah mengundang para wartawan ke acara konferensi pers Wali Kota Bogor pada Senin (16/3) lalu. Wawancara antara Bima Arya dan para wartawan ketika itu, atas permintaan wartawan itu sendiri.

Halaman :


Editor : Bsafaat