Atty Prihatin daya beli Masyarakat Lesu, Pelaku Usaha Kecil Ikutan Sulit

Anggota DPRD Kota Bogor, Atty Somaddikarya mengungkapkan keprihatinannya kepada masyarakat di bulan Ramadan tahun 2024 ini. Ia menganggap masyarakat merasakan tekanan ekonomi yang cukup berat akibat kenaikan harga kebutuhan pokok.

Atty Prihatin daya beli Masyarakat Lesu, Pelaku Usaha Kecil Ikutan Sulit

INILAHKORAN, Bogor - Anggota DPRD Kota Bogor, Atty Somaddikarya mengungkapkan keprihatinannya kepada masyarakat di bulan Ramadan tahun 2024 ini. Ia menganggap masyarakat merasakan tekanan ekonomi yang cukup berat akibat kenaikan harga kebutuhan pokok.

"Situasi ini membuat sebagian besar masyarakat merasa terjepit dalam kesulitan ekonomi, di mana penghasilan yang diperoleh tidak sebanding dengan pengeluaran yang harus dikeluarkan. Hal ini terutama dirasakan oleh masyarakat di lapisan ekonomi bawah," ungkap Atty kepada wartawan pada Selasa 26 Maret 2024.

Atty memaparkan, daya beli yang menunjukkan penurunan juga berdampak pada pelaku usaha kecil di Kota Bogor. Transaksi jual-beli menjadi lesu, terutama di sekitar Plaza Bogor dan pasar tradisional Kota Bogor.

Baca Juga : Longsor di Kota Bogor, Korban Tewas Tercatat 3 Orang

"Harga bahan pokok yang cenderung naik berdampak pada lesunya aktivitas jual-beli. Ini membuat saya prihatin sebab memasuki idul fitri kebutuhan masyarakat bertambah," tuturnya. 

Atty memaparkan, terlebih Gedung Plaza Bogor yang terlihat sepi tanpa aktivitas merupakan gambaran dari kondisi sulit yang dialami oleh para pelaku usaha maupun masyarakat.

"Banyak di antara mereka terpaksa meninggalkan usahanya karena adanya rencana pembangunan yang diduga lebih mengutamakan kepentingan pihak-pihak tertentu daripada memberikan perlindungan kepada pelaku usaha kecil, yang sebagian besar adalah warga Kota Bogor yang sudah lama berdagang di lokasi tersebut," paparnya.

Baca Juga : Jumlah Penduduk Meningkat dan Kesulitan Cetak Sawah Baru, Pemkab Bogor Masih Berharap Swasembada Pangan

Atty menjelaskan, keadaan ini menimbulkan kekhawatiran akan keberlangsungan usaha kecil di Kota Bogor serta memunculkan pertanyaan tentang kesetaraan perlakuan dari pemerintah terhadap pelaku usaha kecil dan kepentingan ekonomi lokal. 

Halaman :


Editor : JakaPermana