Baduy Berharap Pandemi Covid-19 Teratasi

Masyarakat Baduy yang tinggal di Pegunungan Kendeng dengan luas 5.100 hektare tersebar di 65 perkampungan dan dihuni sekitar 11.600 jiwa di pedalaman Lebak.

Baduy Berharap Pandemi Covid-19 Teratasi
Ilustrasi (antara)

INILAH, Lebak - Masyarakat Baduy yang tinggal di Pegunungan Kendeng dengan luas 5.100 hektare tersebar di 65 perkampungan dan dihuni sekitar 11.600 jiwa di pedalaman Lebak, Banten, merasa terpanggil untuk mengeluarkan wabah pandemi Covid-19.

Penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia semakin hari semakin bertambah dan perkembangannya terkonfirmasi sekitar 1,2 juta jiwa, di antaranya satu juta jiwa sembuh, 165.086 jiwa dirawat dan 32.656 jiwa meninggal.

Pemerintah berbagai upaya untuk pencegahan pandemi Covid-19 melalui kebijakan di antaranya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB itu mewajibkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi (5M).

Baca Juga : Facebook Buat Jam Tangan Pintar dengan Fitur Kesehatan

Petugas Satgas Covid-19 mengoptimalkan razia masker agar disiplin warga meningkat untuk mematuhi protokol kesehatan dan jika mereka melanggar dikenakan sanksi denda hingga hukuman sosial.

Pengendalian pandemi Covid-19 hingga kini dinilai belum efektif karena tingkat kesadaran masyarakat masih rendah untuk mematuhi protokol kesehatan tersebut.

Masyarakat masih banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti di tempat-tempat keramaian, rumah makan hingga lokasi wisata. Penyebaran Covid-19 itu jika tidak cepat dikendalikan tentu berdampak terhadap roda ekonomi masyarakat juga keuangan negara.

Baca Juga : Rayakan Hari Raya Imlek Bersama Xiaomi: Penjualan Perdana Produk AIoT Hingga Angpau

Bahkan, masyarakat Baduy kini terpuruk akibat pandemi Covid-19 sekitar 2.000 pelaku ekonomi terancam gulung tikar juga penjualan aneka kerajinan yang dijual di kawasan Baduy turun drastis. Omzet menurun karena tidak adanya wisatawan.

Halaman :


Editor : suroprapanca