Bale Budaya Parahyangan Hadir di Padalarang sebagai Wadah Kegiatan Seniman dan Budayawan

Berdiri di atas lahan seluas 8.000 meter persegi di Padalarang, Bale Budaya Parahyangan hadir di bawah naungan Yayasan Wilasantana Talaga untuk melestarikan tradisi nilai-nilai luhur, dan kearifan budaya lokal. 

Bale Budaya Parahyangan Hadir di Padalarang sebagai Wadah Kegiatan Seniman dan Budayawan
Ketua Yayasan Wilasantana Talaga Manggung TB Hasanuddin dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat peresmian Bale Budaya Parahyangan di Padalarang, KBB. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Berdiri di atas lahan seluas 8.000 meter persegi di Padalarang, Bale Budaya Parahyangan hadir di bawah naungan Yayasan Wilasantana Talaga untuk melestarikan tradisi nilai-nilai luhur, dan kearifan budaya lokal. 

Bale Budaya Parahyangan memiliki desain arsitektur bangunan rumah joglo, ruang pameran, pendopo, ruang seminar, dan teater terbuka bale budaya. 

"Atas nama keluarga besar Wilasantana, kami ucapkan terima kasih kepada gubernur yang berkenan hadir di sini, untuk mendukung pengembangan seni dan budaya," kata Ketua Yayasan Wilasantana Talaga Manggung TB Hasanuddin saat peresmian Bale Budaya Parahyangan di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Baca Juga : Kasus Dugaan Sertifikat Tanah yang Dilego Kades Mekarwangi, Ini Kata Inspektorat KBB

Ia menjelaskan, Bale Budaya Parahyangan merupakan tempat berkreasi dalam mewadahi berbagai kegiatan seniman, budayawan, cendekiawan serta insan kreatif di Jawa Barat maupun nasional. 

"Ruang publik ini bisa dimanfaatkan untuk berinteraksi serta berkebudayaan secara konstruktif, mendukung Jawa Barat dan Indonesia yang unggul dalam kebudayaan," jelasnya.

Ia mengungkapkan, Bale Budaya Parahyangan lahir dari konsep dan gagasan unggulan yang aplikatif, tentang kebergunaan kebudayaan dalam bidang pengkajian, penciptaan, dan pameran. 

Baca Juga : Dewa Eka Prayoga Foundation Undang 500 Remaja Hafidz Alquran Jajal Wahana TSB Gratis

"Awalnya akan didirikan di Majalengka yang merupakan tanah leluhur kelahiran keluarganya. Namun setelah dikaji akan lebih bermanfaat bila didirikan di Puseur Dayeuh Pasundan, yaitu di Bandung Raya," ungkap Anggota Komisi I DPR RI ini.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani