Camat Tanah Sareal Bogor Tegaskan Tak Ada Pesta LGBT di Wilayahnya

Camat Tanah Sareal Sahib Khan menegaskan, viralnya video berdurasi 28 detik di media sosial yang diduga adanya pesta gay alias LGBT di salah satu cafe di wilayah Kecamatan Tanah Sareal merupakan informasi tidak benar.

Camat Tanah Sareal Bogor Tegaskan Tak Ada Pesta LGBT di Wilayahnya
Camat Tanah Sareal Sahib Khan menegaskan, viralnya video berdurasi 28 detik di media sosial yang diduga adanya pesta gay alias LGBT di salah satu cafe di wilayah Kecamatan Tanah Sareal merupakan informasi tidak benar./Rizki Mauludi
INILAHKORAN, Bogor - Camat Tanah Sareal Sahib Khan menegaskan, viralnya video berdurasi 28 detik di media sosial yang diduga adanya pesta gay alias LGBT di salah satu cafe di wilayah Kecamatan Tanah Sareal merupakan informasi tidak benar.
Sahib juga sudah mendatangi lokasi cafe yang diduga lokasi video viral tersebut. 
"Begitu saya mendapat informasi, saya langsung mengklarifikasi ke lokasi cafe, apakah pemberitaan yang viral ini benar terjadi atau tidak," ungkap Sahib kepada wartawan pada Kamis (16/2/2023) siang.
Sahib melanjutkan, ternyata, ketika ditelusuri memang di cafe itu ada acara menjelang hari Valentine Day, namun acara ini bersifat hiburan dan umum.
"Jadi diduga ada pesta gay atau LGBT dan sebagainya itu tidak benar, sama sekali tidak benar. Kalau yang disampaikan pengelola itu tidak bisa mensortir tamu yang datang, jadi bukan berarti acara itu dikhususkan bagi LGBT," tutur Sahib.
Sahib menyebut, bahwa pihak pengelola dan owner telah menyadari bahwa kedepan cafe tersebut akan melakukan pengawasan yang lebih ketat. Ia juga menegaskan, sudah menjadi tugasnya sebagai aparatur wilayah untuk menjaga kondusifitas dan keberadaan cafe-cafe juga sebenarnya membantu warga yang bekerja dalam meningkatkan ekonomi, namun perlu diingat yakni harus menjaga juga kenyamanan warga sekitar.
"Kalau dugaan yang diberitakaan itu benar, tentunya kami harus memberikan sanksi, jangan sampai ini seolah-olah ada pembiaran karena jika sampai seperti itu ini akan menjadi 'bola liar' yang sangat berdampak," jelas Sahib.
Sahib mengimbau, kepada kepada para pelaku usaha seperti cafe dan resto untuk lebih kooperatif menjaga kenyamanan warga sekitar, apalagi jika mengadakan event, mohon kalau sifatnya keramaian bisa berkoordinasi dengan aparatur wilayah.
"Sebab, sering kali kami mendapat laporan terkait jam operasional cafe atau resto yang melebihi batas waktu, misal harusnya sampai pukul 22.00 WIB, ternyata hingga larut malam bahkan dinihari. Apalagi ada live musik dan sebagainya, hal itu yang sering menjadi gangguan masyarakat. Bagi para pengusaha cafe dan resto hargailah warga sekitar, jangan hanya mengambil untung ekonomi, kenyamanan warga, parkir itu yang sering menjadi masalah dan harus diperhatikan," terangnya.
Sementara itu, Irvan selaku pengelola cafe yang diduga menggelar acara memfasilitasi gay maupun LGBT, membantah adanya dugaan tersebut.
"Berita yang simpang siur di media sosial itu tidak benar, kami tidak pernah mendukung komunitas LGBT, apalagi membuat acara khusus untuk mereka. Kami hanya menggelar acara di tanggal 11 Februari 2023 kemarin, acara biasa pada umumnya. Kami juga tidak pernah tahu kalau ada customer yang memiliki background tersebut. Tentunya kami tidak bisa mensortir itu," ungkapnya.
Irvan pun menyayangkan viralnya video yang diduga ada pesta gay atau LGBT. 
"Kami menyayangkan viralnya video tersebut, apalagi tidak ada konfirmasi juga ke kami. Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami tidak pernah mendukung komunitas LGBT, memang ada acara tetapi bukan terkhususkan untuk komunitas tertentu. Jadi event biasa saja," tuturnya.
Irvan mengaku bahwa viralnya video dugaan tersebut berdampak pada bisnis usahanya, namun pihaknya belum memiliki rencana apakah akan menempuh jalur hukum atau tidak. 
"Kedepan kami akan evaluasi, lebih selektif juga terhadap customer maupun event yang akan dilaksanakan selanjutnya. Soal langkah hukum nanti kami bicarakan kembali dengan owner dan pengurus lainnya," pungkasnya.*** (Rizki Mauludi)


Editor : JakaPermana