Dinkes Kota Bandung Akui Minat Masyarakat Terhadap Vaksin Booster Kedua Menurun

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengakui saat ini ada penurunan minat masyarakat untuk mendapatkan vaksin booster kedua. 

Dinkes Kota Bandung Akui Minat Masyarakat Terhadap Vaksin Booster Kedua Menurun
Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, penurunan minat masyarakat mendapatkan vaksin booster kedua itu tampak dari jumlah masyarakat yang disuntik dalam satu hari di Kota Bandung hanya mencapai 80 orang.  (yogo triastopo)

INILAHKORAN, Bandung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengakui saat ini ada penurunan minat masyarakat untuk mendapatkan vaksin booster kedua

Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, penurunan minat masyarakat mendapatkan vaksin booster kedua itu tampak dari jumlah masyarakat yang disuntik dalam satu hari di Kota Bandung hanya mencapai 80 orang.  

"Jujur saja, minat masyarakat masih belum tinggi. Ketersediaan vaksin booster kedia di Dinas maupun di Puskesmas itu kemarin 3.500an dosis. Tapi sehari paling sekitar 80an yang divaksin," kata Anhar, Kamis 26 Januari 2023.

Baca Juga : Gunakan Identitas Palsu, Tersangka AT Racik 'Obat Setelan' Selama Lima Tahun di Padalarang 

Di tengah rendahnya animo masyarakat, Anhar berharap masyarakat merespon dengan mengikuti vaksinasi booster kedua. Apalagi, dosis vaksin yang tersedia memiliki masa kedaluwarsa hanya sampai 21 Februari 2023.

"Kalau kita cepat-cepat minta dikasih dosis vaksin yang banyak, nanti akan menumpuk dan expired terlewat. Ini akan bermasalah. Jadi kita mengatur permintaan. Jangan berlebihan sampai menunggu animo masyarakat meningkat," ucapnya. 

Anhar menyebut, vaksinasi booster kedua masih dilaksanakan di puskesmas-puskesmas di Kota Bandung. Animo masyarakat menurun terjadi sejak vaksinasi booster pertama. 

Baca Juga : Pemkot Bandung Akan Limpahkan Aset Jalan ke Pemprov Jabar

"Kita menyadari memang gejala menurun animo masyarakat untuk vaksinasi sejak booster pertama. Vaksinasi dosis satu 104 persen, dosis kedua 98 persen, booster ke satu 53 persen," ujar dia. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani