Doa Sebelum Perjalanan Mudik

PERJALANAN jauh atau safar merupakan peristiwa yang sering dialami manusia. Dari daerah yang satu menuju daerah yang lainnya. Dari suatu negara ke negara yang lainnya. Di dalamnya mereka kerapkali menemui berbagai hal yang tidak biasa ditemui dan hal-hal tidak menyenangkan hati.

Doa Sebelum Perjalanan Mudik
ilustrasi

PERJALANAN jauh atau safar merupakan peristiwa yang sering dialami manusia. Dari daerah yang satu menuju daerah yang lainnya. Dari suatu negara ke negara yang lainnya. Di dalamnya mereka kerapkali menemui berbagai hal yang tidak biasa ditemui dan hal-hal tidak menyenangkan hati.

Apakah yang semestinya dipersiapkan oleh seorang mukmin sebelum keberangkatannya dan apa yang diucapkan di saat-saat menjelang perpisahan itu. Berikut ini salah satu sunah Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika kita menjumpai keadaan semacam itu.

Perpisahan dalam Naungan as-Sunnah

Imam Abu Dawud rahimahullah membuat sebuah bab di dalam Sunannya dalam Kitab al-Jihad dengan judul Bab Fid Dua indal Wada (Doa ketika berpisah, yaitu sebelum melakukan perjalanan/safar). Kemudian beliau membawakan hadis Ibnu Umar radhiyallahuanhuma:

Dari Qozaah, dia berkata: Ibnu Umar radhiyallahuanhuma- berkata kepadaku, "Kemarilah, akan kulepas kepergianmu sebagaimana ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melepas kepergianku (yaitu dengan doa), Astaudiullaha diinaka wa amaanataka wa khawaatima amalik (Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan agamamu, amanatmu, dan akhir penutup amalmu)." (HR. Abu Dawud, Syaikh al-Albani berkata: Hadits ini sahih dengan banyak jalannya, sebagiannya disahihkan oleh at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, al-Hakim, dan adz-Dzahabi. Lihat Shahih Sunan Abu Dawud [7/353] software Maktabah asy-Syamilah)

Bacaan Doa Ketika Memberangkatkan Pasukan

Tuntunan doa seperti ini tidak khusus untuk perorangan, bahkan berlaku pula untuk rombongan. Termasuk di dalamnya rombongan pasukan perang. Imam Abu Dawud rahimahullah meriwayatkan,

Halaman :


Editor : tantan