Duh... 1.700 Penyintas Gempa Cianjur Masih Tinggal di dalam Hunian Darurat

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 1.700 penyintas gempa di sejumlah kecamatan di Cianjur, masih tinggal di dalam tenda dan hunian darurat karena menunggu pencairan dana stimulan tahap IV dan relokasi.

Duh... 1.700 Penyintas Gempa Cianjur Masih Tinggal di dalam Hunian Darurat
Puluhan kepala keluarga penyintas gempa di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, masih bertahan di dalam hunian darurat yang dibangun Palang Merah Indonesia (PMI) setahun yang lalu. (ANTARA/Ahmad Fikri)

INILAHKORAN, Cianjur-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 1.700 penyintas gempa di sejumlah kecamatan di Cianjur, masih tinggal di dalam tenda dan hunian darurat karena menunggu pencairan dana stimulan tahap IV dan relokasi.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Sukma Wijaya di Cianjur, Selasa, mengatakan satu tahun setelah gempa 5.6 magnitudo yang melanda Cianjur, masih banyak warga yang bertahan di dalam tenda dan hunian darurat karena saat pendataan pada tahap I, II dan III, mengajukan perubahan.

"Sehingga data mereka baru masuk sebagai penerima bantuan stimulan tahap IV karena gempa susulan yang kerap terjadi membuat kerusakan rumah yang semula ringan menjadi sedang atau dari sedang menjadi berat," katanya.

Baca Juga : Besok, Polisi Hadirkan Tersangka Yosep Hidayah saat Rekontruksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Sebagian besar penyintas gempa yang sudah satu tahun tinggal di dalam tenda dan hunian darurat, masih menunggu bantuan dari pemerintah pusat yang diharapkan dapat cair di akhir tahun, sedangkan sekitar 190 orang lainnya menunggu pembangunan rumah relokasi tahap III tuntas.

Mereka yang masih bertahan di dalam tenda dan hunian darurat itu, ungkap Asep, tersebar di sejumlah kecamatan, dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Cugenang, Cianjur dan Warungkodang, sehingga pihaknya menargetkan tahun depan seluruh penyintas sudah kembali ke rumah.

"Progres penyaluran dana stimulan perbaikan rumah rusak akibat bencana gempa bumi per tanggal 8 September 2023, sudah diterima sekitar 60.749 kepala keluarga dari data total rumah rusak sebanyak 83.747 unit," katanya.

Baca Juga : Dua Bulan Ngumpet di Semarang, Kades Banjarsari Akhirnya Ditangkap Kejari Garut

Jumlah tersebut, kata dia, terbagi menjadi tiga tahap penyaluran 8.316 KK di tahap satu, 14.028 KK di tahap dua, dan 38.402 KK penerima di tahap tiga dengan dana stimulan yang sudah disalurkan ke rekening penerima bantuan mencapai Rp1.622.655.000.000.

Halaman :


Editor : JakaPermana