Hati-hati! Ada Hadiah tapi Rasanya Seperti Utang

BERHATI-HATILAH ketika mendapatkan hadiah seseorang. Jangan terburu-buru bahagia sebahagia-bahagianya. Di dunia ini ada "makhluk" yang bernama hadiah atau pemberian yang pada hakikatnya adalah utang. Hadiah seperti ini adalah hadiah yang ujung-ujungnya menyedihkan dan menyesakkan dada. Awal bahagia yang membawa pada akhir kecewa.

Hati-hati! Ada Hadiah tapi Rasanya Seperti Utang
Ilustrasi/Net

BERHATI-HATILAH ketika mendapatkan hadiah seseorang. Jangan terburu-buru bahagia sebahagia-bahagianya. Di dunia ini ada "makhluk" yang bernama hadiah atau pemberian yang pada hakikatnya adalah utang. Hadiah seperti ini adalah hadiah yang ujung-ujungnya menyedihkan dan menyesakkan dada. Awal bahagia yang membawa pada akhir kecewa.

Ada orang yang memberikan sesuatu karena berharap kita mengikuti keinginannya pada suatu waktu. Pemberian seperti ini adalah pemberian yang mengikat kemerdekaan kita untuk menjadi terpenjara pada suatu saat nanti.

Ada lelaki yang selalu mau berkorban memberikan sesuatu yang berharga pada seorang wanita demi untuk mendapatkan cintanya. Lelaki ini sesungguhnya tak mampu dan tak pernah memberikan barang seberharga itu untuk wanita yang paling berjasa dalam hidupnya, yakni ibunya. Ada orang yang rajin memberikan sesuatu kepada kiai atau tokoh tertentu agar pada suatu saat nanti support 100 persen dalam hal dukung mendukung politik.

Baca Juga : Kantong Lagi Kering? Yuk Buktikan Dzikir-dzikir Pembuka Pintu Rezeki Ini

Saya tidak mengatakan bahwa semua pemberian atau hadiah adalah bermotif harapan yang mengubah rasa pemberian itu menjadi utang, karena dalam faktanya ada banyak orang yang memang karakternya suka bersahabat atau bersaudara secara tulus ikhlas. Pemberian ikhlas, hadiah ikhlas, dan bantuan ikhlas masih banyak kita temukan. Hubungan baik dengan manusia tipe terakhir ini harus betul-betul dijaga.

Pemberian bersyarat itu tidak mengenakkan kepada kedua belah pihak. Ketika "syarat" tak terpenuhi, dua-duanya gelisah dan memungkinkan terjadinya konflik berkepanjangan. Karena itulah kita selalu diingatkan oleh al-Qur'an dan al-Hadits untuk menjadi pribadi ikhlas.

Apa saja tanda-tanda hadiah rasa utang ini? Salah satunya adalah pemberian yang dilakukan hanya pada momen tertentu yang berkaitan dengan kepentingan tertentu. Sebelum dan setelah momen itu tak ada lagi yang namanya hadiah atau pemberian. Hati-hatilah dengan model seperti ini.

Baca Juga : Nikah Muda? Why Not, Daripada Pacaran Mendekati Zina...

Pemberian yang terus berlanjut dalam waktu lama yang disertai dengan keberlanjutan kontak dan hubungan baik adalah tanda-tanda pemberian yang tulus ikhlas yang akan mengantarkan pada persahabatan dan persaudaraan abadi, di dunia kini dan di akhirat nanti. Salam, AIM. [*]


Editor : Bsafaat