Ini Tiga Langkah Bima Untuk Pasca Bencana Kota Bogor 

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyiapkan beberapa langkah dalam mengatasi pasca bencana yang terjadi di Kota Bogor dalam tiga hari terakhir. Selain itu Bima juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak berada di titik rawan bencan pada saat hujan.

Ini Tiga Langkah Bima Untuk Pasca Bencana Kota Bogor 
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyiapkan beberapa langkah dalam mengatasi pasca bencana yang terjadi di Kota Bogor dalam tiga hari terakhir. Selain itu Bima juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak berada di titik rawan bencan pada saat hujan./Rizki Mauludi
INILAHKORAN, Bogor - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyiapkan beberapa langkah dalam mengatasi pasca bencana yang terjadi di Kota Bogor dalam tiga hari terakhir. Selain itu Bima juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak berada di titik rawan bencan pada saat hujan.
"Kami siapkan tiga langkah, yaitu langkah pertama yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor adalah mengevakuasi warga dari lokasi bencana, langkah kedua adalah menyiapkan yang dibutuhkan oleh warga. Seperti tadi saya cek banyak yang tidak bisa ganti baju, kasurnya rusak, termasuk anak-anak yang buku pelajarannya basah semua, sehingga tidak bisa sekolah," ungkap Bima kepada wartawan saat meninjau beberapa titik bencana di Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara pada Selasa (30/8/2022) siang.
Bima melanjutkan, hal-hal yang dibutuhkan korban bencana akan dikoordinasikan oleh Dinas Sosial (Dinsos), dan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor.
"Jadi ada 37 titik bencana di Kota Bogor saat terjadi hujan dengan itensitas deras oada Senin (29/8/2022) lalu. Untuk itu pihaknya akan melakukan perbaikan perbaikan dengan mengalokasikan Biaya Tidak Terduga (BTT)," terangnya.
"Ya, yang agak menengah adalah perbaikan, tadi kang Sopian (anggota DPRD Kota Bogor) meminta sesegera mungkin dialokasikan dari BTT. Saya akan koordinasikan agar pengerjaan turap segera dilakukan, kalau tidak betul-betul bisa mengancam keselamatan warga," tambah Bima.
Bima menjelaskan, jika banjir lintasan memerlukan beberapa jam saja untuk membersihkan, tapi yang terberat adalah longsor, karena kalau tidak dilakukan intervensi fisik maka akan mengancam keselamatan warga.
"Kami harus bergerak cepat, yang jangka pendek adalah menyelamatkan warga dan yang jangka menengah adalah pembangunan turap dan pembangunan fisik," jelasnya.
Bima membeberkan, kepada masyarakat agar tidak berada di titik rawan bencan pada saat hujan.
"Saya minta warga siaga, ketika hujan terindikasi berat sebaiknya tidak berada di titik-titik rawan bencana," pungkasnya.(rizki mauludi)***


Editor : JakaPermana