Jadilah Pebisnis Akhirat, Nasihat Penting dari Aa Gym

Saudaraku yang dirohmati Allah, salah satu kegiatan yang dahulu dilakukan oleh Rasulullah Saw. adalah berbisnis. Sehingga melalui kegiatan bisnisnya ini kita bisa menyaksikan nilai-nilai tentang kejujuran, amanah dan tanggungjawab yang menjadi bagian dari sifat Rasulullah Saw. Kegiatan ini pula yang membuat masyarakat kaum Quraisy ketika itu semakin menggelari beliau sebagai Al Amiin, orang yang terpercaya.

Jadilah Pebisnis Akhirat, Nasihat Penting dari Aa Gym
Ilustrasi/Antara Foto

Saudaraku yang dirohmati Allah, salah satu kegiatan yang dahulu dilakukan oleh Rasulullah Saw. adalah berbisnis. Sehingga melalui kegiatan bisnisnya ini kita bisa menyaksikan nilai-nilai tentang kejujuran, amanah dan tanggungjawab yang menjadi bagian dari sifat Rasulullah Saw. Kegiatan ini pula yang membuat masyarakat kaum Quraisy ketika itu semakin menggelari beliau sebagai Al Amiin, orang yang terpercaya.

Ada pebisnis dunia dan ada pebisnis akhirat. Maksudnya, ada pebisnis yang berorientasi hanya sebatas pada keuntungan-keuntungan duniawi. Namun, ada juga pebisnis yang berorientasi hingga keuntungan ukhrawi.

Pebisnis akhirat yakin bahwa rezeki itu hanya datang dari Allah Swt. Dia yakin bahwa hanya Allah yang kuasa menurunkan, menahan, memudahkan, mencukupkan rezeki bagi makhluk-Nya. Sedangkan bagi para pebisnis dunia, selalu menganggap bahwa rezeki datang dari makhluk. Oleh karena itu, bagi yang yakin rezeki datang dari Allah, dia tidak akan menjilat kepada makhluk. Karena dia tahu bahwa makhluk tidak lebih dari sekedar jalan dari Allah Swt. Sebagai contoh, seorang pebisnis yang bertauhid, dia pasti ibadahnya bagus. Karena ia yakin bahwa Allah menyukai ahli ibadah. Dia akan rajin dalam bekerja, bukan demi disukai oleh siapapun, dia rajin dalam bekerja semata-mata karena yakin bahwa itu adalah ladang ibadahnya di hadapan Allah Swt.

Baca Juga : Virus Mulut Lahir dan Batin

Pebisnis akhirat tidak akan berbohong, tidak akan melontarkan sumpah palsu, tidak akan mengurangi timbangan, karena dia sangat yakin bahwa Allah Swt. melihat apapun yang ia lakukan. Bahkan ia yakin bahwa Allah Swt. mengetahui apa yang ada dalam isi hatinya yang paling tersembunyi sekalipun. Dia yakin bahwa berbuat curang bukanlah perbuatan yang disukai oleh Allah Swt.

Kemudian, jika ia berbicara jujur kepada calon pembeli, ia sopan, santun, berwajah ceria, itu semua bukanlah supaya calon pembeli itu suka dan terpikat, melainkan agar Allah Swt. suka. Baik orang itu jadi membeli ataupun tidak jadi membeli, baginya tidak jadi masalah, karena yang terpenting baginya adalah amal perbuatannya menjadi amal sholeh. Oleh karena itu, pebinis akhirat akan senantiasa tenang. Ia senantiasa menikmati setiap babak dalam kegiatan bisnisnya. Dzikir tidak lepas dari hati dan lisannya, yang terlukiskan dalam perbuatannya. Ia tidak memandang pebisnis lain sebagai pesaing, karena ia yakin rezeki Allah tidak akan tertukar.

Yang ditakuti oleh pebisnis akhirat adalah hati yang tidak ikhlas, hati yang kotor. Ia tidak takut pada ketiadaan rezeki. Namun, ia takut jika ia tidak sempurna ikhtiar di jalan yang Allah ridhoi. Pebisnis akhirat fokusnya adalah Allah Yang Maha Kuasa, Allah Yang Maha Melihat, Allah Yang Maha Mengetahui, Allah Yang Maha Memberi Rezeki. Ia berakhlak baik, bersikap profesional, tujuannya adalah agar Allah Swt. ridho kepadanya. 

Baca Juga : Kisah Epidemi Unta di Zaman Nabi Shaleh

Saudaraku, sungguh mudah bagi Allah Swt. untuk melimpahkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa menjaga diri dalam berikhtiar agar tetap berada di jalan yang Allah ridhoi. Bisnis yang berorientasi pada keuntungan akhirat, akan mendatangkan manfaat dan berkah tidak hanya di akhirat, melainkan sejak di dunia. In syaa Allah. (Kh Abdullah Gymnastiar/INilahKoran)


Editor : Bsafaat