Janji Allah Itu Nyata

"SESUNGGUHNYA Allah tidak menyalahi janji." (QS. Ali 'Imran [3]: 9)

Janji Allah Itu Nyata

"SESUNGGUHNYA Allah tidak menyalahi janji." (QS. Ali 'Imran [3]: 9)

Al-Wa'du dain, janji adalah utang, demikian ungkapan yang sering kita dengar. Karena utang, maka ia harus ditunaikan atau dibayar. Caranya, yaitu dengan memenuhi atau menepatinya.

Menepati janji adalah salah satu bukti keimanan serta ketakwaan seseorang. "Telah beruntunglah orang-orang beriman, yaitu orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya." (QS. Al-Mukminun [23]: 8). Sedangkan menyalahi janji atau mengingkarinya merupakan salah satu tanda dari kemunafikan.

Baca Juga : Idul Fitri, Bagaimana Kelanjutan Ibadah Kita?

Rasulullah saw dalam salah satu sabdanya menegaskan bahwa di antara tanda-tanda kemunafikan adalah "idza wa'ada akhlafa", jika berjanji mengingkarinya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering tidak menyadari akan hal ini. Banyak di antara kita yang sering dengan mudah mengucap janji, tetapi sering juga mengingkari. Seolah-olah hal ini menjadi lumrah. Padahal, jika kita mau kaji lebih lanjut, dalam sejumlah ayat Alquran Allah Swt secara tegas memerintahkan kepada kita untuk memenuhi janji.

"Dan tepatilah perjanjianmu apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu, sesudah kamu meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat." (QS. An-Nahl [16]: 91)

Baca Juga : Hal-hal yang Dilakukan Rasulullah Saat Idul Fitri

"Sesungguhnya janji itu akan dimintai pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra [17]: 34)

Halaman :


Editor : Bsafaat