Kasus DBD Tembus 10 Ribu, Bey Machmudin Minta Dinkes Jabar Massifkan Sosialisasi 3M Plus

Kasus korban demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Jawa Barat sejak Januari-Maret 2024 telah menembus 10 ribu, menyikapi hal ini Penjabat (Pj) Gubernur Bey Machmudin meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memassifkan sosialisasi 3M Plus.

Kasus DBD Tembus 10 Ribu, Bey Machmudin Minta Dinkes Jabar Massifkan Sosialisasi 3M Plus

Menguras tempat penampungan air, kemudian menutupnya dan mengolah kembali barang bekas yang dapat membuat adanya genangan air, seperti ban bekas, kaleng, harus dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti pembawa DBD.

Selanjutnya kata Vini plusnya adalah dengan memelihara ikan atau hewan pemakan jentik di tempat penampungan air, menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk juga dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan.

Contohnya menaruh ikan cupang di bak penampungan air, serta menanam tanaman seperti sirih, lavender maupun kecombrang untuk mencegah kedatangan nyamuk.

Baca Juga : Bey Machmudin Targetkan Cabor Dayung Gaet 15 Emas di PON XXI, Wujudkan Jabar Hatrik

"DBD terjadi sepanjang tahun. Peran masyarakat sangat besar. 3M Plus harus dilakukan," ujar Vini.

Dia melanjutkan, DBD terdiri dari dua siklus, yakni lima tahunan dan dua tahunan. Dimana yang terjadi saat ini menurutnya merupakan siklus dua tahunan.

Penyakit akibat virus dengue ini lanjut Vini, hanya dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat di lingkungan masing-masing. Maka dari itu, dibutuhkan kepedulian bersama dari masyarakat untuk menekan angka terjangkit dari DBD.

Baca Juga : Hana Bank Salurkan Beasiswa Total Satu Miliar Rupiah, Dukung Pendidikan di Indonesia

"DBD kalau enggak ada nyamuk Aedes Aegypti, enggak akan menular. Tidur bersama enggak akan (menular), tapi kalau nyamuk DBD menggigit yang sakit, itu menularkan. Logikanya karena ada peningkatan perindukan nyamuk. Lingkungan yang (kotor) mendukung nyamuk berkembang biak lebih cepat," pungkasnya. (Yuliantono)***


Editor : JakaPermana