Kematian Mendadak, Tanpa Tobat dan Bekal Akhirat

SEMUA orang pasti akan menemui kematian. Kematian itu, terkadang diawali dengan tanda-tanda, seperti sakit, terkadang kedatangannya mendadak tanpa tanda. Kematian mendadak merupakan tanda kemurkaan Allah Azza wa Jalla kepada orang tersebut. Dalam sebuah hadis disebutkan:

Kematian Mendadak, Tanpa Tobat dan Bekal Akhirat
Ilustrasi/Net

SEMUA orang pasti akan menemui kematian. Kematian itu, terkadang diawali dengan tanda-tanda, seperti sakit, terkadang kedatangannya mendadak tanpa tanda. Kematian mendadak merupakan tanda kemurkaan Allah Azza wa Jalla kepada orang tersebut. Dalam sebuah hadis disebutkan:

Dari Ubaid bin Khalid as-Sulami, seorang laki-laki dari sahabat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, perawi terkadang mengatakan dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, dan terkadang mengatakan dari Ubaid, dia berkata: "Kematian mendadak adalah siksaan yang membawa penyesalan".

Akh-dzatu artinya siksaan atau serangan atau musibah. Sedangkan asaf memiliki dua makna, yaitu kesusahan yang serius dan kemurkaan. Dan para ulama telah menjelaskan mengapa kematian mendadak merupakan siksaan yang membawa penyesalan. Ali al-Qari rahimahullah berkata, "Yaitu, kematian mendadak merupakan dampak dari dampak kemurkaan Allah, sehingga Allah Azza wa Jalla tidak membiarkannya bersiap-siap untuk akhiratnya dengan tobat dan dengan mempersiapkan bekal akhirat, dan Allah Azza wa Jalla tidak memberikannya sakit yang bisa menjadi penghapus dosa-dosanya."

Baca Juga : Ketika Rasulullah Mencium Tangan Tukang Batu

Ibnu Baththal rahimahullah berkata, "Hal itu wallahu alam- karena di dalam kematian mendadak dikhawatirkan terhalangi dari membuat wasiat dan tidak mempersiapkan untuk (bekal) akhirat dengan tobat, dan amal-amal saleh lainnya." Akan tetapi bukan berarti semua orang yang mati mendadak merupakan orang yang dimurkai oleh Allh Azza wa Jalla . Sesungguhnya hal itu berlaku bagi orang kafir atau orang yang selalu berada dalam maksiat. Adapun orang Mukmin, yang selalu mempersiapkan diri dengan iman yang sahih dan amalan yang saleh, maka kematian mendadak merupakan keringanan baginya.

Dari Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Kematian mendadak adalah keringanan terhadap seorang mukmin, dan siksaan yang membawa penyesalan terhadap orang kafir". Kalimat ini juga diriwayatkan dari perkataan sebagian sahabat: Dari Ibnu Masud Radhiyallahu anhu, ia berkata: "Kematian mendadak adalah keringanan terhadap seorang mukmin, dan siksaan yang membawa penyesalan terhadap orang kafir".

Yang dimaksud Mukmin di sini, adalah orang Mukmin yang telah mempersiapkan diri menghadapi kematian dan selalu memperhatikannya. Sedangkan orang kafir, maka sangatlah jelas, karena dengan kematian mendadak, ia tidak sempat bertobat dan mempersiapkan diri untuk akhirat.

Baca Juga : Ayah Ciumi Putrinya yang Sudah Menikah, Bolehkah?

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan, "Telah diriwayatkan dari Imam Ahmad dan sebagian (Ulama) Syafiiyyah tentang tidak disukainya kematian mendadak. Sedangkan Imam Nawawi rahimahullah meriwayatkan dari sebagian orang-orang zaman dahulu bahwa sekelompok orang dari para nabi dan orang-orang saleh mati mendadak. (Imam) Nawawi rahimahullah berkata, Itu disukai oleh orang-orang yang memperhatikan (akan datangnya kematian)." Aku (al-hfizh) berkata, "Dengan ini dua pendapat itu berkumpul".

Halaman :


Editor : Bsafaat