Kisah di Balik "Demonya" Para Istri Nabi

HAFSAH binti Umar bin Khatab terkenal sebagai seorang yang showwamah (rajin shaum) dan qowwamah (rajin berdiri qiyamul lail). Ibunya Zainab binti Madz'un. Saudara dari sahabat besar Utsman bin Madz'un. Ia saudara kandung Abdullah bin Umar. Seorang yang memahami fikih dan rajin beribadah. Hafsah lahir 5 tahun sebelum kenabian. Ia masuk Islam dan menikah dengan seorang sahabat besar Khunais bin Hadzafah bin Qais. Khunais hijrah ke Habasyah ditemani Hafsah kemudian kembali ke Makkah dan hijrah ke Madinah bersama-sama. Khunais turut dalam perang Badar dan perang Uhud dan ia syahid di sana.

Kisah di Balik "Demonya" Para Istri Nabi

- Cemburu adalah fitrah kaum perempuan. Kaum perempuan perlu belajar mengelola cemburunya.
- Setiap muslim perlu memiliki amal unggulan, yang membuatnya terkenal dikalangan malaikat. Bila Hafsah showwamah qowwamah, maka apakah gelar yang layak bagi kita?
- Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghargai dan memahami sikap manusiawi para istrinya selagi tidak berlebihan.
- Berlaku adil itu sangat sulit. Bahkan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
- Di antara hal yang harus diwaspadai adalah jika para perempuan bersekutu dalam keburukan.
- Umar menegaskan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menceraikan istri-istrinya.
- Ketika berada pada pilihan Allah dan RasulNya atau keluarga, seorang mukmin yang tangguh tetap memilih Allah dan RasulNya.
- Tidak semua hal dalam keluarga bisa disampaikan kepada orang lain. Hal-hal tertentu perlu disimpan rapat. Cukup suami istri saja yang tahu.
- Saling percaya dan terus menjaga kepercayaan adalah modal besar dalam mengarungi kehidupan berkeluarga.

Wallohu a'lam bis showwab. [Ustadzah Eko Yuliarti Siroj, S.Ag]

Baca Juga : Kisah Nabi dan Penjual yang Curang

Halaman :


Editor : Bsafaat