Korban Ledakan Kilang Balongan Kini Difokuskan di Bumi Patra Indramayu

Ratusan warga korban meledaknya Kilang Balongan kini berada di satu titik lokasi. Sebelumnya, mereka tersebar di tiga lokasi berbeda.

Korban Ledakan Kilang Balongan Kini Difokuskan di Bumi Patra Indramayu
antarafoto

INILAH, Bandung - Ratusan warga korban meledaknya Kilang Balongan kini berada di satu titik lokasi. Sebelumnya, mereka tersebar di tiga lokasi berbeda.

"Sekarang, para pengungsi itu sudah disatutempatkan di Bumi Patra. Ada yang di GOR dan ada yang dilapangan futsal Bumi Patra. Pengungsi yang tadinya berada di Islamic Center dan Pendopo Kabupaten Indramayu dipindahkan ke sana," kata M (36) warga Desa Balongan, Blok Kesambi RT 1/1, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu kepada INILAH, Selasa (30/3/2021).

Meski demikian, sejumlah warga lainnya ada yang mengungsi di rumah saudaranya. Seperti halnya dia yang terpaksa mengungsi ke saudaranya di kawasan Margadadi, Indramayu.

Baca Juga : Perda Prokes Terkesan dipaksakan, Ini Alasan Dewan

Dia menyebutkan, warga Blok Kesambi yang mengungsi sejak Senin (29/3/2021) dini hari itu mencapai ratusan jumlahnya. Sebab, di Blok Kesambi itu dihuni sekitar 600 kepala keluarga (KK).

"Sejak ledakan kilang di Minggu tengah malam itu, semua warga Kesambi mengungsi semua. Kita difasilitasi Pertamina yang menyedeiakan kendaraan ke tempat pengungsian," ucapnya.

Dia menyebutkan hingga kini, pemukiman di Blok Kesambi itu kosong dan gelap gulita. Pasalnya, warga setempat berinisiasi untuk memadamkan aliran listrik. Kampung yang berjarak sekitar 500-600 m dari Kilang Balongan itu hanya diterangi lampu penerangan jalan umum (PJU) yang pasokan listrik langsung disuplai Pertamina.

Baca Juga : Polda Jabar Menunggu Api Padam Sebelum Lakukan Penyelidikan

"Karena kondisi kampung sepi, warga laki-laki ada yang kembali ke rumah yang hancur. Selain mengambil pakaian ganti keluarganya, mereka juga was-was ada barang yang hilang di rumah. Soalnya, beredar kabar ada penyusup yang memanfaatkan keadaan untuk mencuri barang-barang," jelasnya. (dnr)


Editor : Doni Ramdhani