Laba PT KAI Diperkirakan Capai Rp1,8 Triliun

Sepanjang tahun ini, pendapatan PT Kereta Api Indonesia (KAI) diprediksi meningkat dari 2017 lalu. Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, keuntungan bersih yang akan diperoleh hingga akhir 2018 in

Laba PT KAI Diperkirakan Capai Rp1,8 Triliun

INILAH, Bandung - Sepanjang tahun ini, pendapatan PT Kereta Api Indonesia (KAI) diprediksi meningkat dari 2017 lalu. Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, keuntungan bersih yang akan diperoleh hingga akhir 2018 ini bisa mencapai Rp1,8 triliun.

 "Untuk pendapatan kita tidak akan setinggi tahun lalu. Pada 2017 lalu, kita memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp1,7 triliun. Tahun ini, keuntungannya paling naik jadi Rp1,8 triliun. Semua keuntungan itu akan dikembalikan untuk peningkatan pelayanan penumpang," kata Edi di sela-sela pengecekan kesiapan Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2018 di Stasiun Bandung, Kamis (20/12/2018).

 Menurutnya, dari total pendapatan itu mayoritas didominasi dari angkutan penumpang sekitar 51-52%. Sisanya, keuntungan diperoleh dari angkutan barang dan barang/jasa nonangkutan. Ke depan, dia mengharapkan angkutan barang tersebut bisa memberikan andil yang lebih besar. Sebab, saat ini kebutuhan angkutan logistik melalui jalur kereta itu relatif tinggi.

Mengenai Angkutan Nataru 2018, Edi menyebutkan pada tahun ini pihaknya menambah lebih dari 40 perjalanan KA. Penambahan tersebut seiring dengan lonjakan penumpang yang diprediksi lebih dari 4%. Jumlah penumpang pada musim liburan akhir tahun itu meningkat menjadi 5,3 juta dari 5,1 juta penumpang.

"Karena jumlah penumpang itu terus melonjak, rencananya tahun depan kita akan menambah gerbong. Dari kebutuhan sebanyak 886 gerbong, 2019 nanti kita sudah meneken kontrak dengan PT Inka untuk pengadaan sebanyak 438 gerbong," ujarnya seraya menyebutkan pemenuhan kebutuhan gerbong itu akan direalisasikan secara bertahap.

Terkait musim penghujan, dia mengaku pihaknya siap siaga untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang diakibatkan curah hujan berintensias tinggi. Sebanyak 305 titik yang tersebar di seluruh wilayah menjadi ancaman rentan terjadi banjir, longsor, dan ambles. Wilayah kerja Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung diakuinya paling tinggi terdapat titik rawan bencana tersebut.


Editor : inilahkoran