Mahasiswa Kesmas Universitas Siliwangi Luncurkan Program Rakit Sesi untuk Penderita Hipertensi

Mahasiswa Kesmas Universitas Siliwangi Luncurkan Program Rakit Sesi untuk Penderita Hipertensi

INILAHKORAN, Tasikmalaya,-  Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi meluncurkan sebuah program inovatif untuk penderita hipertensi yang dinamakan “RAKIT SESI” (Gerakan Budidaya Timun untuk Kesehatan Tensi), Senin (3/5). Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat Kelurahan Ciakar, Tasikmalaya dalam rangka mencegah dan mengontrol hipertensi melalui budidaya dan konsumsi sayuran timun.

Peluncuran berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Hadir dalam acara ini Sekretaris Camat, Kepala Puskesmas Cibeureum, Dosen Pengampu Mata Kuliah Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan Universitas Siliwangi, Rian Arie Gustaman S.K.M., M.Kes, kegiatan juga dihadiri para Ketua RW Kelurahan Ciakar, para kader setiap RW Kelurahan Ciakar, serta anggota Karang Taruna Kelurahan Ciakar.

Dalam sambutannya, Rian Arie Gustaman menyampaikan, mahasiswa semester 4 ini memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat melalui program Rakit Sesi.

“Mereka dituntut untuk bernegosiasi dan berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk institusi dan lembaga pemerintahan, untuk melaksanakan program tersebut secara mandiri dan bertanggung jawab,”paparnya.

Peluncuran program Rakit Sesi diresmikan dengan serangkaian acara simbolis, termasuk pemotongan pita dan penandatanganan Surat Keputusan oleh Lurah Kelurahan Ciakar, serta penyerahan sertifikat kepada Puskesmas Cibeureum, Kelurahan Ciakar, Kelompok Warga Tani (KWT) Melati, dan Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cibeureum.

Sementara itu Ketua Panitia pelaksana, Alma Aulia Saphita menjelaskan, Program ini dirancang untuk memperbaiki pola makan masyarakat guna mencegah hipertensi. Tercatat pada tahun 2023 sebanyak 350 pasien penderita hipertensi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya, khususnya di Kelurahan Ciakar. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, dan kerusakan mata.

Halaman :


Editor : tantan