Maknai Peringatan Hari Ibu Nasional, Siti Muntamah: Melalui Ketahanan Ekonomi Keluarga, Ibu Bahagia, Jawa Barat Sejahtera

Kamis ini atau tiap 22 Desember ditetapkan sebagai Peringatan Hari Ibu Nasional. Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Siti Muntamah menyebut, ini adalah momen bersejarah dan istimewa bagi para ibu.

Maknai Peringatan Hari Ibu Nasional, Siti Muntamah: Melalui Ketahanan Ekonomi Keluarga, Ibu Bahagia, Jawa Barat Sejahtera
Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Siti Muntamah

Dia menjelaskan, dengan adanya sokongan anggaran yang mumpuni diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas para ibu, hingga mampu berinovasi, berkreasi dalam membantu menunjang perekonomian keluarga lewat program-program atraktif dari instansi terkait. Khususnya di tengah kondisi pasca pandemi dan dinamika sosial akibat pengaruh global, yang sangat memengaruhi ekonomi masyarakat Jawa Barat pada saat ini.

“Pada situasi sekarang, keluarga terutama ibu harus bagaimana caranya survive pasca Covid-19, inflasi dan lain-lain untuk mempertahankan keluarga, baik secara sosial dan tentunya juga ekonomi. Melalui anggaran yang memadai, ini akan sangat membantu mereka untuk mempertahankan bagaimana perekonomiannya bisa berjalan normal,” pikirnya.

“Perempuan dan ekonomi, dalam memaknai Hari Ibu ini sangatlah baik. Bagaimana kita meningkatkan peranan perempuan atau ibu dalam pembangunan, terutama di Jawa Barat. Kalau dulu mungkin bentuk perjuangan ibu adalah membantu kemerdekaan, sekarang adalah bagaimana mereka mampu memastikan keluarga dan anak-anaknya menjadi orang yang bermanfaat bagi negara di masa mendatang,” imbuhnya.

Baca Juga : Masjid Al Jabbar Diharapkan jadi Kebanggaan di Dunia Internasional

Guna merealisasikannya, Ummi Siti menilai perlu adanya agregasi anggaran dimana saat ini DP3AKB hanya menerima porsi anggaran dari APBD 2023 sekitar Rp45 miliar dan alokasi kegiatan khusus perempuan dan anak sebesar Rp1 miliar untuk satu tahun. Hemat dia, melalui jumlah anggaran yang tepat tentunya akan memberikan dampak baik bagi 17 juta keluarga, dimana 49,5 persennya adalah perempuan di Jawa Barat.

“Sekali lagi, saya memohon agar perhatian untuk dinas yang mengampu pemberdayaan perempuan mendapatkan porsi anggaran yang sesuai. Melihat alokasi anggaran saat ini, Rp45 miliar setahun dan hanya Rp1 miliar untuk kegiatan perempuan dan anak selama setahun, itu sangat kecil kalau untuk mengurusi 17 juta keluarga di Jawa Barat. Jadi ini ada PR besar, bagaimana kita bisa memberi perhatian lebih akan hal ini supaya keluarga di Jawa Barat ini bisa berkualitas,” pintanya.

Selain itu, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini turut meminta agar persoalan perempuan dan anak untuk dapat masuk dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) Provinsi Jawa Barat, selain yang telah termaktub pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023.

Baca Juga : FOTO: Desa Cantik Award 2022

Sebab menurutnya, sekeras apapun upaya membangun Jawa Barat bila tidak diawali dengan dikokohkannya pondasi, dalam hal ini adalah keluarga maka hasil yang diharapkan tidak akan berjalan maksimal. Maka Ummi Siti meminta, pembangunan keluarga dapat menjadi salah satu senjata strategis dalam pembangunan Jawa Barat.


Editor : JakaPermana