Mencintai Rasul dengan Hati, Akal dan Perbuatan

MENURUT sebabnya, para ulama membagi cinta menjadi tiga macam; hubbu ladzatin; mencintai hal-hal yang kita rasakan enaknya, hubbun aqliyun; mencintai hal-hal yang baik menurut akal kita, dan hubbu ihsanin; mencintai orang yang berbuat baik kepada kita. Mencintai Rasulullah SAW didasarkan kepada ketiganya. Mencintai beliau dengan: hati, akal, dan perbuatan kita.

Mencintai Rasul dengan Hati, Akal dan Perbuatan
Ilustrasi/Net

Kalimat () menunjukkan bahwa Rasulullah saw. sangat bersedih ketika melihat umatnya dalam keadaan yang susah. Sedih ketika melihat ada umatnya merubah agama yang mudah ini menjadi sulit. Allah swt. berfirman:

"Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan." [Al-Hajj: 78].

Sedangkan Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya agama ini adalah mudah." [HR.Bukhari]. Oleh karena itu, agama Islam ini harus dipahami secara benar. Tidak dipersulit.

Baca Juga : Hati Keras, Ibadah Malas, Kikir Pula, Sembuhkan dengan Doa Shahih dari Nabi Ini

Beliau juga sedih jika ada umatnya yang disiksa di neraka. Perlu dipahami, bahwa kata "umat Rasulullah saw." tidak hanya meliputi orang yang beriman saja. Tapi meliputi semua orang yang hidup setelah beliau diangkat sebagai nabi dan rasul. Sehingga orang Yahudi, Nasrani, Majusi, dan lain-lain adalah umat Rasulullah saw. juga. Beliau merasa sedih jika orang-orang itu tidak masuk Islam.

Beliau sakit karena sedih memikirkan umatnya yang tidak masuk Islam. Allah swt. berfirman:

"Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu, karena mereka tidak beriman." [Asy-Syuara: 3].

Kesedihan Rasulullah saw. ketika melihat ada umatnya masuk neraka, digambarkan dalam sebuah hadits:


Editor : Bsafaat