Menjadi Pribadi yang Bermanfaat

APA yang ada dalam benak Anda bila kita menemukan sosok yang keberadaannya tidak mengambil perhatian orang-orang, namun ia memberikan manfaat kepada sekitar, dan ketiadaannya dirindukan orang-orang?

Menjadi Pribadi yang Bermanfaat
Ilustrasi/Net

APA yang ada dalam benak Anda bila kita menemukan sosok yang keberadaannya tidak mengambil perhatian orang-orang, namun ia memberikan manfaat kepada sekitar, dan ketiadaannya dirindukan orang-orang?

Memberi manfaat kepada orang sekitar dan lingkungan sangat diperhatikan dalam agama kita. Setiap kita memiliki kekurangan yang menyebabkan kita tidak dapat melakukan satu atau beberapa hal. Oleh karenanya kita membutuhkan orang lain dalam menuntaskan pekerjaan atau memenuhi suatu kebutuhan kita.

Bermanfaat bagi orang lain adalah cita-cita yang sangat mulia. Seyogyanya setiap muslim menjadikannya semboyan dan motivasi dalam bermuamalah dengan orang setiap harinya. Orang yang bermanfaat bagi sesama, artinya dia berbuat baik kepada orang lain. Dan berbuat baik akan mendatangkan cinta Allah. Allah Subhanahu Wa Taala berfirman, "Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.". (QS. Al-Baqarah: 195).

Baca Juga : Tuduhan-tudahan Bidah di Bulan Ramadan

Sedangkan sabda Nabi tentang hal ini, tersebut dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Thabrani, dan Ad Daruquthni, dan dihasankan oleh Al Albani, bahwa Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalamShahihul Jamino:3289).

Disamping mendapat cinta Allah, manfaat yang kita tebar berupa kebaikan kepada sesama, sebenarnya akan berbalik kepada kita. Allah Azza Wa Jalla berfirman, "Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri" (QS. Al-Isra:7). Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallaahu alaihi wasallam dalam sabdanya, "Barang siapa yang memudahkan kesulitan seorang mumin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat" (HR. Muslim).

Memberi manfaat berupa kebaikan bisa dalam bentuk materi dan non-materi. Pertolongan dalam bentuk non-materi bisa berupa pertolongan usaha/kerja, atau pun pengetahuan agama maupun pengetahuan dunia yang bermanfaat. Termasuk memberi kelonggaran kepada peminjam (orang yang berhutang), adalah kebaikan pula. Kita bisa melatih diri kita dengan meletakkan terlebih dahulu kebaikan bagi diri kita. Sehingga kita dapat merasakan kenikmatan yang ada pada kita patut pula diperoleh orang lain. Mendahulukan saudara atau teman sejawat dalam memperoleh suatu kelapangan, pun akan bermanfaat bagi mereka.

Baca Juga : Menarik! Dua Kebahagiaan bagi Orang yang Berpuasa

Mulai hari ini, mari kita menebar manfaat dengan berbuat kebaikan kepada sesama. Lakukan dengan ikhlas; hanya mengharap ridho Allah Azza Wa Jalla. InsyaAllah manfaatnya akan kembali kepada kita. [*]


Editor : Bsafaat