Mudik Dilarang, Staycation Akan Meningkat?

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) tidak menampik kemungkinan adanya masyarakat yang beralih berlibur ke hotel untuk staycation karena adanya larangan mudik tahun ini dari pemerintah.

Mudik Dilarang, Staycation Akan Meningkat?
Ilustrasi/Antara Foto

Dalam kondisi normal sebelum pandemi, hotel-hotel yang berada di tempat tujuan orang-orang biasa mudik sambil berwisata seperti Bandung, Solo, Malang dan Yogyakarta rata-rata punya tingkat okupansi 70-90 persen saat libur lebaran.

"Kalau sekarang mungkin hanya separuhnya," kata dia.

Agen wisata sudah mulai mempromosikan mengganti suasana dari bekerja dari rumah menjadi bekerja dari hotel. Dia belum tahu apakah hal tersebut bisa diadaptasi bulan depan sehingga masyarakat bisa tertarik untuk melewatkan bulan puasa di hotel.

Baca Juga : ASICS Luncurkan Sepatu "Running" GEL-NIMBUS 23 Sunrise Red Pack

"Yang kita lihat, orang lebih tertarik untuk ke luar kota kalau work from hotel, bukan di tempat yang sama dengan rumahnya, jadi cenderung ke luar kota."

Saat ini, yang paling penting adalah menggerakkan orang untuk mau beraktivitas. Itulah alasannya PHRI dan Indonesia National Air Carrier Association (INACA) menggandeng AirAsia Indonesia untuk meluncurkan paket liburan terjangkau sebagai bentuk dukungan terhadap pemulihan ekonomi.

Kerja sama PHRI dengan INACA resmi dimulai pada 27 Agustus 2020 dan program paket liburan tersebut merupakan gabungan antara penjualan tiket pesawat AirAsia tujuan domestik dengan pilihan hotel-hotel yang merupakan anggota PHRI, khususnya di destinasi-destinasi wisata yang diterbangi maskapai tersebut.

Promosi yang telah diluncurkan adalah paket perjalanan ke Danau Toba melalui Medan atau mengunjungi Mandalika di Lombok dengan harga mulai Rp699 ribu, termasuk tiket penerbangan pulang pergi dari Jakarta dan menginap di hotel selama 2 hari dan 3 malam.


Editor : Bsafaat