Musim Kemarau, Petani Disarankan Beralih ke Palawija

Di Kabupaten Purwakarta, musim kemarau tak hanya berdampak pada mengeringnya sumber-sumber air bersih warga. Melainkan, juga mulai mengancam tanah di pertanian yang ada di sejumlah kecamatan di wilayah itu. Apalagi, 7.000 hekatare sawah di wilayah itu merupakan lahan tadah hujan.

Musim Kemarau, Petani Disarankan Beralih ke Palawija
Di Kabupaten Purwakarta, musim kemarau tak hanya berdampak pada mengeringnya sumber-sumber air bersih warga. Melainkan, juga mulai mengancam tanah di pertanian yang ada di sejumlah kecamatan di wilayah itu. Apalagi, 7.000 hekatare sawah di wilayah itu merupakan lahan tadah hujan.

INILAH, Purwakarta – Di Kabupaten Purwakarta, musim kemarau tak hanya berdampak pada mengeringnya sumber-sumber air bersih warga. Melainkan, juga mulai mengancam tanah di pertanian yang ada di sejumlah kecamatan di wilayah itu. Apalagi, 7.000 hekatare sawah di wilayah itu merupakan lahan tadah hujan.

Untuk itu, Dinas Pangan dan Pertanian setempat mengimbau supaya para petani di wilayah tadah hujan untuk beralih menanam palawija saat musim kemarau seperti saat ini. Sehingga, di musim kering ini lahan tersebut bisa tetap termanfaatkan.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan mengatakan, hasil inventarisasi jajarannya, saat ini sumber mata air untuk mengairi persawahan mulai mengalami penyusutan. Apalagi, di wilayah tadah hujan.

“Makanya, di musim kering ini kami menyarankan supaya petani beralih menjadi menanam palawija. Karena, jika dipaksakan menanam padi, hasilnya khawatir tidak bisa maksimal,” ujar Agus, Selasa (2/7/2019).

Agus menjelaskan, saat ini tanaman palawija yang paling disarankan yaitu jenis jagung dan kedelai. Dia menilai, untuk jagung, sejauh ini geliat petani sudah menunjukan tren yang positif.

Menurut dia, potensi lahan untuk pengembangan jagung di wilayahnya lumayan cukup besar. Karena, selain menggunakan lahan masyarakat, dalam program ini bisa bekerjasama dengan Perhutani.

Dia menjelaskan alasan dipilihnya tanaman jagung di wilayah ini. Karena dinilai sangat cocok dengan lingkungannya. Tak hanya itu, jagung pun merupakan komiditi yang penting setelah padi. Kemudian, harga jualnya pun relatif tinggi.

Halaman :


Editor : JakaPermana