Pelaku UMKM Wanita di "E-commerce" Bertambah Selama Pandemi

Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari kalangan wanita yang bergabung ke platform e-commerce bertambah selama pandemi Covid-19.

Pelaku UMKM Wanita di "E-commerce" Bertambah Selama Pandemi
Ilustrasi (antara)

INILAH, Jakarta - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari kalangan wanita yang bergabung ke platform e-commerce bertambah selama pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun terakhir di Indonesia.

Terdapat 18,6 persen pelaku UMKM wanita yang baru memulai bisnis di masa pandemi Covid-19 dan bergabung ke platform daring, menurut riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) bersama salah satu e-commerce besar Indonesia bertajuk "Bertahan, Bangkit, dan Tumbuhnya UMKM di tengah Pandemi melalui Adopsi Digital".

Kepala LPEM FEB UI, Riatu Mariatul Qibthiyyah, mengatakan bahwa e-commerce memberikan kesempatan bagi masyarakat luas, khususnya perempuan, untuk memulai bisnis mereka. "Persentase perempuan memulai usaha 5,4 poin lebih tinggi dibanding dengan pelaku usaha laki-laki yang berjumlah 13,2 persen," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu.

Baca Juga : Mendag: Kreativitas UMKM Bantu Indonesia Pulih dari Pandemi

Salah satu contoh pelaku UMKM wanita yang bertahan di tengah pandemi karena berjualan di platform belanja daring adalah Ni Kadek Eka Citrawati yang merupakan pemilik bisnis produk perawatan tubuh Bali Alus yang berlokasi di Bali.

Seperti diketahui, Bali merupakan salah satu kota yang ekonominya paling merosot akibat Covid-19.

Eka Citrawati menceritakan berkat adanya penjualan daring, dirinya dapat tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19 karena 80 persen penjualannya berasal dari e-commerce.

Baca Juga : Tips Membeli Kendaraan pada Momentum PPnBM 0 Persen

Ia pun menceritakan dengan penjualan daring itu dirinya dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat di sekitarnya.

Halaman :


Editor : suroprapanca