Pengamat: Keamanan Siber Adalah Sebuah Proses

Pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan bahwa mengamankan data di ruang digital merupakan sebuah proses yang harus dilakukan dengan disiplin dan terus-menerus.

Pengamat: Keamanan Siber Adalah Sebuah Proses
Ilustrasi/Antara Foto

INILAH, Jakarta- Pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan bahwa mengamankan data di ruang digital merupakan sebuah proses yang harus dilakukan dengan disiplin dan terus-menerus.

"Security is a process. Jadi misalnya, hari ini aman, namun kita harus terus beri investasi untuk tetap mengamankan data yang kita miliki. Kalau kita tahu ini adalah proses, maka ini harus selalu dilakukan, dan (risiko) kebocoran data akan terus terjadi. Yang menjadi pertanyaan, sampai di tingkat mana?" kata Alfons saat dihubungi ANTARA pada Minggu (23/5).

"Yang penting adalah jika data bocor, kita belajar penyebabnya apa, salahnya di mana, proses yang kurang di mana, lalu dibenahi, jangan terus berulang-ulang seperti jatuh ke lubang yang sama lagi," ujarnya menambahkan.

Baca Juga : Dongkrak Penjualan, DAM Andalkan Pemasaran Virtual 

Lebih lanjut, pakar lulusan Universitas Indonesia dan I.A.E. Grenoble Universite Pierre Mendes Prancis tersebut menegaskan betapa pentingnya data penduduk, sehingga harus dikelola dengan baik dan aman oleh mereka yang mengelola data.

"Bahayanya bagi masyarakat, yang sehubungan dengan 1 juta data sampel yang bocor, ini saja udah seram, karena ini data kependudukan, orang lain bisa saja buat KTP palsu, dan dengan KTP palsu, segala macam kejahatan bisa dilakukan," kata Alfons.

"Pengelola data tanggung jawab di situ, untuk mengelolanya dengan aman," tegasnya.

Baca Juga : KKB Miliki Senpi Dari Helikopter TNI Yang Jatuh

Standar pengelolaan data

Halaman :


Editor : Bsafaat