Perajin Kertas Dodol Tetap Bertahan saat Mayoritas Pengusaha Dodol Gulung Tikar

Salah satu dampak pandemi Covid-19 paling dirasakan masyarakat di berbagai daerah selain tingginya keluhan kesehatan diwarnai kematian, juga bergelimpangannya berbagai sektor kegiatan ekonomi masyarakat. Terutama di kalangan menengah ke bawah.

Perajin Kertas Dodol Tetap Bertahan saat Mayoritas Pengusaha Dodol Gulung Tikar
Foto: Zainulmukhtar

INILAH, Garut - Salah satu dampak pandemi Covid-19 paling dirasakan masyarakat di berbagai daerah selain tingginya keluhan kesehatan diwarnai kematian, juga bergelimpangannya berbagai sektor kegiatan ekonomi masyarakat. Terutama di kalangan menengah ke bawah.

Tak terkecuali kegiatan industri kerajinan dodol garut yang menjadi ikon penganan khas Kabupaten Garut. Banyak industri kerajinan dodol garut terutama kelas menengah ke bawah gulung tikar akibat meruyaknya Covid-19. 

Kondisi tersebut berdampak pula pada usaha ikutannya yang selama ini bergantung pada geliat industri kerajinan dodol. Khususnya para perajin pelilinan kertas bungkus dodol. Seperti Rahmat Rahayu (40), perajin pelilinan kertas pembungkus dodol yang sampai saat ini berusaha bertahan di tengah kelesuan perekonomian dengan banyaknya usaha kerajinan dodol yang berhenti berproduksi.

Baca Juga : DPRD Cirebon: Yang Ditakuti Imron Itu Apa Sih?

"Biasanya, menjelang Iduladha seperti sekarang, atau Idulfitri, dan tahun baru itu masa-masa puncak produksi kertas bungkus dodol. Tapi sekarang, sejak pandemi, tidak ada lagi pemesanan besar-besaran. Banyak UMKM kerajinan dodol berhenti, tak bisa berproduksi karena harga bahan baku terus naik, sementara pemesanan berkurang drastis. Ini otomatis berdampak pada kita. Sebab produksi kita juga bergantung pada produksi dodol," kata Rahmat, Selasa (29/6/2021).

Dia menyebutkan, bukan hanya perajin kelas menengah ke bawah, bahkan industri kerajinan dodol garut berskala besar saat ini sudah merumahkan banyak karyawannya menyusul lesunya permintaan produk dodol akibat merajalelanya Covid-19. 

Di Garut sendiri ada sedikitnya tiga perajin pelilinan kertas pembungkus dodol. Namun satu di antaranya kini sudah tak berproduksi lagi. 

Baca Juga : Kapal Tenggelam di Pantai Cetut, 3 Nelayan Hilang

Akan tetapi, ayah dari tiga anak hasil pernikahannya dengan Erna Maryana (38) itu merasa beruntung masih bisa bertahan berproduksi. Tak lain karena ada sejumlah perajin dodol garut masih berproduksi, kendati jumlah produksinya jauh menurun dibandingkan biasanya. Ditambah adanya pemesanan kertas dodol dari wilayah Pulau Sumatera secara berkala, tiga kali pengiriman dalam sebulan. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani