Populasi Sapi di Australia Menurun, Harga Daging di Jabar Ikut Meroket

Melonjaknya harga daging sapi membuat sejumlah pedagang di pasar tradisional mogok berjualan. Tak terkecuali di Jawa Barat, kenaikan harga pun tidak bisa dihindari.

Populasi Sapi di Australia Menurun, Harga Daging di Jabar Ikut Meroket
Dok InilahKoran

Kebutuhan daging sapi di Jabar sendiri, dia memaparkan, sebanyak 195 ribu ton atau setara satu juta ekor per tahun. Adapun 10 persen dipenuhi pemotongan hasil Jawa barat, yaitu dari petani lokal. 

"Ada juga dipenuhi dari luar Daerah dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Bali. Kemudian dari impor, Australia memang yang banyak," katanya.

Untuk harga sendiri, dia mengaku, saat ini hingga mencapai Rp120 ribu per kilogram di pasar tradisional. Jafar berharap, tidak ada lagi mengalami kenaikan harga untuk jangka waktu ke depan. 

Baca Juga : Kabupaten Bekasi Bangun Jembatan Penghubung Bekasi-Karawang

Disinggung mengenai adanya pedagang daging sapi yang mogok berjualan, Jafar menyampaikan, sebenarnya ketersediaan daging sapi di Jawa Barat masih stabil. Itu bilamana  masyarakat mau memanfaatkan daging beku yang diimpor.

"Tapi karena masyarakat kita kecenderungan lebih pada daging yang baru dipotong, sehingga kecenderungannya (harga) jadi naik," katanya.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga ini, DKPP pun menggelar pasar murah di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Jabar yang berada di Jalan Rancabolang, Sekejati, Rancasari Kota Bandung.

"Kita juga hadirkan daging beku Rp 85.000 lebih murah, kemudian cabe rawit, cabe tanjung ,cabe keriting karena permintaannya juga banyak sekarang," jelas Jafar. 


Editor : Bsafaat