PPDB Jabar: 137. 326 Siswa Sudah Diterima di Sekolah Pilihan Masing-Masing

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Provinsi Jawa Barat Tahun 2021 sudah diumumkan. Pada tahap pertama, sebanyak 137,326 siswa sudah diterima di sekolah pilihan masing-masing. Sementara kouta yang tersisa ada 40,623.

PPDB Jabar: 137. 326 Siswa Sudah Diterima di Sekolah Pilihan Masing-Masing
Kadisdik Jabar Dedi Supandi. (Okky Adiana)

INILAH, Bandung - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Provinsi Jawa Barat Tahun 2021 sudah diumumkan. Pada tahap pertama, sebanyak 137,326 siswa sudah diterima di sekolah pilihan masing-masing. Sementara kouta yang tersisa ada 40,623.

"Ini sangat banyak sekali yang mendaftar pada PPDB 2021 Jabar. Pada tahap pertama, angkanya, 244,588 siswa. Sementara untuk kuotanya ada di angka 177,949," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi, Selasa (22/6/2021).

Dia menjelaskan bahwa yang paling rendah presentasi keterisian PPDB itu Cianjur 58 persen, Indramayu 69 persen. Sedangkan keterisian paling tinggi, hampir menyentuh 100 persen yaitu di Kota Depok dan Kota Bogor, diikuti Kota Cimahi menyusul kota Bandung. Artinya para pendaftar PPDB di Jalur afirmasi dan prestasi ini masih tertuju menumpuk di sekolah-sekolah tertentu.

Baca Juga : Tempat Tidur Tambah, Covid Naik Jumlah

"Kan, ini pendaftar membludak, tapi kuota tidak terpenuhi.
Solusinya adalah, sisa 50 persen di PPDB tahap satu ini akan terlimpahkan di tahap dua nanti tanggal 25 Juni 2021, jadi kuota tersebut ditambahkan ke tahap dua," jelasnya.

Dia mengatakan, saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena PPDB 2021 ini tidak ada ujian nasional. Maka yang jadi standar penilaian yaitu berdasarkan nilai raport dengan penghitungan kalibrasi.

"Saat pendaftaran kemarin secara online juga sangat transparansi. Setiap nilai yang diinput oleh operator SMP atau sekolah asal itu adalah nilai versi pendaftaran dan akan dilakukan verifikasi. Nah, pasca verifikasi ini ada nilai yang turun setelah dilakukan pembuktian dengan rumus yang diseragamkan dalam pola kalibrasi itu," paparnya. (Okky Adiana)
 

Baca Juga : PPKM Mikro Hingga Istighosah, Menekan Wabah di Zona Merah


Editor : Bsafaat