PPKM Darurat di Bandung, Mobilitas Warga Turun Hingga 17 Persen

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat diyakini mampu menurunkan penyebaran covid-19. Karenanya pemerintah terus berupaya meminimalisir mobilitas warga. 

PPKM Darurat di Bandung, Mobilitas Warga Turun Hingga 17 Persen
Foto: Dok INilahKoran

INILAH, Bandung - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat diyakini mampu menurunkan penyebaran covid-19. Karenanya pemerintah terus berupaya meminimalisir mobilitas warga. 

"Penyebaran covid-19 terjadi karena mobilitas masyarakat yang tinggi," kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana susai meninjau vaksinasi di Sekolah Santo Aloysius, Jalan Sultan Agung, Sabtu (10/7/2021). 

Menurut dia, saat ini mobilitas warga di Kota Bandung baru menurun sekitar 17 persen. Hal itu terpantau melalui Facebook Mobilty, Google Traffic dan Night Light NASA. 

Baca Juga : Prof. An An Chandrawulan Tutup Usia

"Virus Alpha penurunan mobilitas cukup 30 persen. Tetapi virus Delta, mobilitas harus turun 50 persen. Saya harap masyarakat tetap mengurangi mobilitas, sehingga penyebaran covid di Kota Bandung segera menurun dan berkurang," ucapnya. 

Selain mobilitas warga, Yana juga kembali menyinggung ketersediaan oksigen yang belakangan mengalami kelangkaan. Meski pasokannya aman, dia tetap mengimbau agar warga lebih bijak soal oksigen.

"Sebanyak 29 rumah sakit rujukan itu membutuhkan 13 juta meter kubik per hari. Alhamdulilah penyuplai oksigen dapat memenuhinya," ujar dia. 

Baca Juga : Ini Nomor Hotline Layanan Covid-19 di Kota Bandung

Tak hanya itu, di juga mengungkapkan bed occupancy rate (BOR) di Kota Bandung yang mulai berkurang. Hal itu karena sejumlah rumah sakit mengonversi tempat tidurnya menjadi layanan covid-19.

Halaman :


Editor : Bsafaat