Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Indonesia Kompak, Menuju Adidaya di 2045

Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil meyakini, bila seluruh masyarakat Indonesia dapat kompak, niscaya tanah air dapat menjadi negara adidaya di 2045 mendatang.

Ridwan Kamil  Ajak Masyarakat Indonesia Kompak, Menuju Adidaya di 2045
Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil meyakini, bila seluruh masyarakat Indonesia dapat kompak, niscaya tanah air dapat menjadi negara adidaya di 2045 mendatang./Humas Pemprov Jabar

INILAHKORAN, Bandung – Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil meyakini, bila seluruh masyarakat Indonesia dapat kompak, niscaya tanah air dapat menjadi negara adidaya di 2045 mendatang.

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil mengatakan, di tengah krisis global yang terjadi mulai dari pemanasan global, pandemi Covid-19, hingga perang geopolitik antara Rusia dan Ukraina turut berimbas pada Indonesia pada saat ini. Namun perekonomian negara masih dalam situasi baik, karena berada di urutan 16 dari 200an negara seluruh dunia.

Dia meyakini jika situasi ini dapat dipertahankan, kemudian upaya yang dilakukan pemerintah berjalan lancar. Serta didukung dengan kekompakan masyarakat dalam menjaga situasi kondusif, terutama dalam kontestasi pemilihan umum (Pemilu) serentak 2024, Emil optimistis mimpi tersebut dapat terwujud.

Baca Juga : Jawa Barat Terima Penghargaan Lantaran Sukses Entaskan Desa Tertinggal

“Ekonomi Indonesia saat ini sedang di ranking 16 dari 200 negara. 10 tahun lagi kalau bisnisnya lancar, Indonesia ekonomi ranking 10. Kalau tidak bertengkar di 2024, masyarakat semuanya kompak. Insya Allah kita akan jadi negara adidaya di 2045, yang akan dirasakan oleh anak-anak kita nanti,” ujarnya di Trans Luxury Hotel, Kamis (20/10/2022).

Tidak hanya itu kata Emil, memastikan generasi penerus dapat bertumbuh kembang dengan baik, mengeksplorasi serta beradaptasi terhadap perubahan di masa sekarang turut menjadi indikator, dalam menentukan kemajuan bangsa Indonesia. Tentunya dengan kompetensi, kredibilitas dan kepiawaian seorang pemimpin yang menjadi nahkoda dalam menentukan kemana tujuan Indonesia kelak.

“Tapi memang ada syaratnya. Anak cucu kita jangan sampai stunting. Kalau stunting, nantinya akan jadi beban negara. Ekonomi digital, ekonomi hijau, ekonomi kreatif harus jadi unggulan. Dibantu juga oleh media supaya tidak ada pertengkaran. Tidak ada polarisasi 2024. Memilih pemimpin yang memiliki kompetensi, bukan karena faktor politik identitas,” ucapnya. (Yuliantono)***

Baca Juga : Kadisperindag Jabar: Penguatan Potensi Lokal Akan Menjadi Tameng Ancaman Resesi 2023


Editor : JakaPermana