Sejumlah Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional dan Modern di Kabupaten Bandung Stabil dan Mencukupi

Dua pekan menjelang hari raya Idulfitri, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional dan modern di Kabupaten Bandung terpantau stabil. Ketersediaan atau distribusinya memadai dan diharapkan tetap stabil hingga tiba Lebaran nanti.

Sejumlah Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional dan Modern di Kabupaten Bandung Stabil dan Mencukupi
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Dicky Anugrah mengatakan, pihaknya bersama Polresta Bandung dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah III Jabar Banten melakukan pemantauan berbagai harga kebutuhan pokok di pasar tradisional dan modern di Kabupaten Bandung. Hasilnya, ketersediaan bahan pokok masih mencukupi. Begitu juga dengan harga, relatif stabil tidak ada kenaikan yang signifikan. (rd dani r nugraha)

INILAHKORAN, Soreang - Dua pekan menjelang hari raya Idulfitri, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional dan modern di Kabupaten Bandung terpantau stabil. Ketersediaan atau distribusinya memadai dan diharapkan tetap stabil hingga tiba Lebaran nanti.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Dicky Anugrah mengatakan, pihaknya bersama Polresta Bandung dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah III Jabar Banten melakukan pemantauan berbagai harga kebutuhan pokok di pasar tradisional dan modern di Kabupaten Bandung. Hasilnya, ketersediaan bahan pokok masih mencukupi. Begitu juga dengan harga, relatif stabil tidak ada kenaikan yang signifikan.

"Di Pasar Soreang tidak ada kebutuhan pokok yang kurang, semuanya mudah didapatkan tidak ada kekurangan stok. Harga disini memang beraneka ragam tapi rata-rata stabil tidak ada kenaikan signifikan kita juga inginkan harga tetap stabil jelang Idulfitri. Ada bebrapa kenaikan seperti daging, tapi daging ini ada klasifikasinya, antara Rp120 ribu hingga Rp140 ribu per kilogram," kata Dicky di Pasar Sehat Soreang Kabupaten Bandung, Selasa 11 April 2023.

Baca Juga : Anas Urbaningrum Jalani Cuti Menjelang Bebas dari Lapas Sukamiskin  Selama Tiga Bulan

Dikatakan Dicky, adapun keluhan pedagang soal minyak goreng kita, yang distribusinya terbatas, ia berjanji akan segera berkoordinasi dengan Kementrian terkait. Agar bisa menambah kuota untuk Kabupaten Bandung.

"Tidak hanya di Kabupaten Bandung saja, tapi memang dari produsen di pusatnya ini terbatas. Sedangkan permintaannya tinggi. Seperti saat ini, distribusi lancar, namun saat masuk ke pasar langsung habis, karena peminatnya banyak. Kemudian kalau ada yang menjual dengan harga diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp. 14 ribu perliter itu harus diedukasi bahkan bisa ditindak," ujarnya.

Sedangkan, Kepala Kanwil III KPPU Jabar Banten Lina Rosmiati menambahkan, terkait distribusi Minyakita pihaknya telah mengundang 50 distributor D1 dan D2. Dimana mereka ini disinyalir telah mengurangi pasokan dan ada strategi bisnis yang tidak sesuai dengan prinsip persaingan usaha yang sehat.

Baca Juga : Cegah Kejahatan Saat Mudik, Begini Pesan Wali Kota Bandung

"Minyakita ini katagorinya minyak rakyat, jadi produsen yang mengimpor punya kewajiban untuk memenuhi kebutuhan domestik. Kualitas minyakkita itu sangat bagus hampir mendekati premium, makanya peminatnya tinggi. Apabila pedagang sulit mendapatkan itu karena permintaan tinggi," ujarnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani