Seorang Warga Meninggal Setelah Diserbu Kawanan Tawon Vespa 

Berniat mengevakuasi sarang tawon dirumah warga, seorang warga Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal bernama Mahpudin (50) meninggal dunia setelah disengat tawon vespa pada Rabu 21 Februari 2024 siang.

Seorang Warga Meninggal Setelah Diserbu Kawanan Tawon Vespa 

INILAHKORAN, Bogor - Berniat mengevakuasi sarang tawon dirumah warga, seorang warga Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal bernama Mahpudin (50) meninggal dunia setelah disengat tawon vespa pada Rabu 21 Februari 2024 siang.

Kepala Bidang Pemadam dan Penyelamatan pada Dinas Pemasam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor, M Ade Nugraha menuturkan, terkait informasi warga yang tersengat tawon, pihaknya mendapatkan laporan dari warga. Ada warga yang tinggal di daerah Cimanggu, Tanah Sareal meninggal tersengat tawon. Dari kronologis yang didapat, jadi orang tersebut berusaha mengevakuasi tawon secara mandiri. 

"Pada Rabu 11 Februari 2024 kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB. Karena badannya banyak disengat tawon, akhirnya korban dibawa ke rumah sakit. Setelah itu, pihak keluarga meminta bantuan Damkar mengevakuasi tawon tersebut. Pada saat akan melakukan evakuasi malam hari kemarin, kami dapat kabar bahwa orang yang siang disengat tawon meninggal di RS Salak," ungkap pria yang akrab disapa Mohaden kepada INILAHKORAN pada Kamis 22 Februari 2024 sore.

Baca Juga : Inilah Sembilan Caleg Asal Dapil Jabar V yang Bakal Melenggang ke Senayan 

Mohaden menjelaskan, karena ada korban meninggal, pihaknya tidak jadi evakuasi malam hari kemarin, tapi akan  dilakukan malam ini. Kemungkinan jenis tawon vespa, yang memang ganas. Tawon vespa bisa menyebabkan kematian apabila disengat lebih dari satu tawon, atau banyak sengatan kepada manusia. 

"Efeknya tubuhnya tidak bisa menahan reaksi alergi, bengkak dan bisa sesak nafas bahkan gagal jantung. Apabila benar itu tawon vespa. Agar lebih berhati-hati dengan jenis tawon ini, maka kami akan mengevakuasi sarang tawon itu pukul 20.00 WIB," jelas Mohaden.

"Ya, alasan dilakukan evakuasi malam hari, karena dimalam hari tawon tidak aktif, siang hari mereka aktif. Mereka akan berada didalam sarang, kalau siang hari berbahaya karena banyak sekali tawon yang berkeliaran sekitar sarang. Maka damkar selalu lakukan penanganan malam hari," tegas Mohaden.

Baca Juga : 11 Calon Direksi Perumda PPJ Lolos Seleksi Administrasi, Konsultan Pajak Ramaikan Perebutan Kursi

Terpisah, Ketua RT01 RW04 Kelurahan Kedungjaya, Saefulloh membenarkan ada kejadian warga meninggal tersengat tawon.

Halaman :


Editor : JakaPermana