Siapkan SDM Unggulan Abad-21, SMAN 1 Lembang Terapkan Inovasi Pembelajaran Tematik Terintegratif Kolaboratif

Langkah besar disiapkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat melalui inovasi pembelajaran Tematik-Terintergratif- Kolaboratif. Tak hanya mendorong siswa agar memiliki kemampuan Abad-21, inovasi pembelajaran tematik terintegrasi kolaborasi yang dikembangkan SMAN 1 Lembang juga mampu menjadi solusi pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.

Siapkan SDM Unggulan Abad-21, SMAN 1 Lembang Terapkan Inovasi Pembelajaran Tematik Terintegratif Kolaboratif

Ketiga Kolaborasi SEMULA yang merupakan gabungan pelajaran Seni Budaya, Muatan Lokal dan Olahraga, Kolaborasi PPBI yakni mata pelajaran PPKN, Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahas Inggris serta kelima yaitu Kolaborasi Indomatik yang merupakan gabungan pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan Informatika.

Kepala SMA Negeri 1 Lembang, Suhendiana Noor melalui inovasi yang dihadirkan, pihaknya mengajak para siswa untuk mengembangkan kompetensi, memperkuat karakter sekaligus bentuk fasilitasi bagi mereka yang berniat melanjutkan ke perguruan tinggi.

Karenanya menurut Hendi yang menjadi sasaran dalam inovasi tersebut yakni kompetensi sebagai upaya menyiapkan siswa memiliki kemampuan abad-21, menguatkan karakteristik siswa yang tentu mengarah pada profil pelajar Pancasila serta fasilitasi tes perguruan tinggi.

Baca Juga : Ada Andil Siswa SMKN 1 Cibinong di Balik Gedung Tinggi Menjulang

"Inovasi juga tentu kami diharapkan mampu mengakomodir dan memfasilitasi keberagaman karakteristik dan kebutuhan siswa yang notabenenya memiliki kecerdasan majemuk atau mutiple intelligence," ujarnya.

Suhendiana memaparkan, terkait dengan berbagai hal tersebut, inovasi pembelajaran Tematik-Integratif-Kolaboratif menitik beratkan dasar pembelajarannya melalui pergeseran pekerjaan, kemampuan Abad-21, kerucut pengalaman Edgar Dale serta pengembangan SDGs Sustainable Development Goals atau tujuan pembangunan berkelanjutan.

Hendi menjelaskan, disamping membagi mata pelajaran menjadi lima kolaborasi, desain pembelajaran dari inovasi tersebut juga membagi siswa dikelompokan menjadi enam (6) kelompok kolaborasi.

Baca Juga : Tekan Pengangguran, SMAN 10 Tasikmalaya Siapkan Kecakapan Hidup Siswa

Pengelompokan siswa didasarkan pada hasil analisis psikotes sehingga satu kelompok heterogen mulai dari gaya belajar, kecendrungan minat bakat, gender, serta tingkat kecerdasan. 


Editor : Ghiok Riswoto