Silaturahmi Alumni ITB Bangun Peradaban dan Kesehatan

Wakaf Salman dan YPM Salman ITB bersama seluruh Alumni Masjid Salman ITB berkumpul dalam satu forum.

Silaturahmi Alumni ITB Bangun Peradaban dan Kesehatan
Dokumentasi (okky adiana)

INILAH, Bandung - Wakaf Salman dan YPM Salman ITB bersama seluruh Alumni Masjid Salman ITB berkumpul dalam satu forum. Meski tidak bertemu secara langsung tatap muka karena kondisi pandemi yang memaksa demikian, tetapi silaturahmi tetap terjalin dengan hangat.

Direktur Wakaf Salman, M. Khirzan mengatakan acara tersebut bertajuk Bakti Alumni Untuk Negeri: Selangkah Menuju Groundbreaking RS. Salman Hospital”. Acara ini diselenggarakan dengan kerja sama dari berbagai organisasi maupun lembaga yang menjadi bagian dari keluarga besar Masjid Salman ITB.

"Selain menjadi wadah tegur sapa dan nostalgia bagi para alumni, mereka juga saling terhubung jiwa, kasih, dan sayangnya dalam satu semangat yang sama. Yakni, semangat untuk membangun peradaban seperti apa yang terkandung dalam visi dan misi Masjid Salman ITB," ujar M. Khirzan, Jumat (11/6/2021).

Baca Juga : Ridwan Kamil Sebut Telemedicine Dapat Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Menurut dia, semangat tersebut kemudian melahirkan jalan perjuangan yang sama. Perjuangan untuk memajukan kesehatan masyarakat khususnya umat melalui pembangunan fasilitas dan penyediaan pelayanan kesehatan syariah. Ditandai dengan adanya pembangunan rumah sakit syariah, Rumah Sakit Salman Hospital (RSSH) di kompleks Sekarwangi, Soreang, Kabupaten Bandung. RSSH akan menerapkan prinsip Safety, Syar’i, Smart, Sustainable, dan Hospitality (4S + 1 H). RSSH juga akan ditopang oleh teknologi kesehatan mumpuni. Seperti ventilator portableVent-I.

Tidak berhenti di sana, acara silaturahmi juga membuahkan dana sejumlah hampir 500 juta untuk mendukung pembangunan Rumah Sakit Salman Hospital. Kontribusi ini merupakan persembahan dari para alumni Masjid Salman ITB untuk negeri.

"Tentunya, pembangunan RSSH membawa harapan agar masyarakat semua kalangan bisa mendapatkan pelayanan dan merasakan fasilitas kesehatan yang tidak hanya menuntun kepada pemulihan jasmani, tetapi juga kesiapan rohani untuk menjalani kehidupan dan bekal berpulang," paparnya.

Baca Juga : 1.329 Pesantren Jabar Ikut Audisi Tahap I OPOP 2021

Selain itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menambahkan hingga saat ini, masih membutuhkan sekitar 20 rumah sakit baru dari hasil kajian bidang pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk memberikan pelayanan prima bagi sekitar 50 juta masyarakat Jawa Barat.

Halaman :


Editor : suroprapanca