Terbuat dari Selada Air, Kesemek, Bayam, dan Garam; PIO Bisa Jadi Pengawet Ikan yang Aman
Dalam menjaga perekonomian nelayan di masa pandemi Covid-19, inovasi pengawet ikan dari bahan yang aman menjadi hal krusial untuk digunakan.
INILAH, Bandung - Dalam menjaga perekonomian nelayan di masa pandemi Covid-19, inovasi pengawet ikan dari bahan yang aman menjadi hal krusial untuk digunakan. Hal ini untuk mencegah nelayan mengandalkan formalin maupun zat kimia berbahaya.
Ketua Tim Inovasi Universitas Padjadjaran, Prof Keri Lestari, mengatakan formalin merupakan zat kimia yang harusnya memang tidak digunakan, tapi kenyataannya di lapangan masih ada.
"Padahal formalin atau boraks bisa memicu penyakit kanker. Seharusnya, ikan dan hasil laut menjadi makanan yang sehat dan bergizi,” ujar Keri, Sabtu (9/1/2021).
Baca Juga : PPKM, Tak Ada Cek Poin di Kota Bandung
Menurut dia, dengan menggunakan pengawet berbahaya tentunya akan menimbulkan masalah. Bisa jadi dari makanan yang dikonsumsi dapat mengaktifkan sel kanker tersebut.
"Jadi ada senyawa karsinogenik, dalam jangka waktu yang tiba-tiba banyak, atau sedikit-sedikit tapi dalam jangka panjang, akan mengaktifkan sel kanker," katanya.
Karena itu, dia terus mendorong pemerintah bersama akademisi dan dunia usaha menyediakan pengawet ikan yang aman, terutama pengawet alami untuk digunakan para nelayan dan pedagang hasil laut.
Baca Juga : Bupati Bandung Terpilih Prioritaskan 3 Hak Pelayanan Dasar Masyarakat
Selama ini pun, menurut dia, BPOM telah merekomendasikan sejumlah pengawet yang relatif aman dan diizinkan untuk menjadi pengawet ikan. Namun, kebanyakan sulit didapat oleh nelayan atau pedagang.
Halaman :