Terkait Persoalan Hydrant, Perumda Tirtawening Kota Bandung Minta Diskar PB Jalin Komunikasi

Sonny Salimi mengatakan, sejumlah hydrant di Kota Bandung memang tidak dalam kondisi ideal. Faktor utama, adalah ketersediaan air baku yang belum merata di beberapa wilayah penempatan hydrant. 

Terkait Persoalan Hydrant, Perumda Tirtawening Kota Bandung Minta Diskar PB Jalin Komunikasi
Dirut Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi

INILAHKORAN, Bandung - Dirut Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi buka suara, terkait persoalan hydrant yang dibutuhkan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB).

Sonny Salimi mengatakan, sejumlah hydrant di Kota Bandung memang tidak dalam kondisi ideal. Faktor utama, adalah ketersediaan air baku yang belum merata di beberapa wilayah penempatan hydrant

"Ini harus dipahami oleh teman-teman di Diskar PB, bahwa hydrant harus ditempatkan pada posisi yang ada airnya, dan tentu memiliki tekanan. Sementara  kapasitas produksi air baku di kita belum besar," kata Sonny Salimi, Selasa 12 September 2023.

Baca Juga : Tanggapi Isu Penolakan Pj Bupati dari Kemendagri, Sekda KBB: Kita Harus Tegak Lurus dan Fatsun

Menurut Sonny, ketersediaan air baku yang dikelola Perumda Tirtawening Kota Bandung baru sebatas untuk melayani kebutuhan masyarakat. Hal itu pun, terkadang dihadapkan berbagai persoalan.

Sehingga dituturkan Sonny, adalah hal mustahil untuk menambah hydrant-hydrant baru di sejumlah titik. Karena hydrant yang ada saat ini pun, tidak dapat berfungsi secara optimal saat diperlukan.

"Ya itu tadi, kapasitas produksi air baku di kita ini kan belum besar. Sementara jumlah air yang dibutuhkan penduduk banyak. Maka sebagian besar, pipa ini tidak memiliki tekanan yang cukup. Bahkan tidak seluruh pipa dialiri air selama 24 jam," ucapnya.

Baca Juga : Pemkot Bandung Support Pemprov Tangani Persoalan Sampah

Hal sederhana yang dapat dilakukan, ditambahkan Sonny adalah koordinasi. Pihaknya siap membantu Diskar PB saat membutuhkan air dalam jumlah besar ketika terjadi peristiwa kebakaran.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti