Tren COVID-19 di Jabar Meningkat, Kadisdik KBB: Tidak Ada Temuan Kasus di Sekolah 

Munculnya tren kasus penyebaran virus COVID-19 yang secara nasional kembali meningkat memicu kekhawatiran sejumlah pihak, terutama sektor pendidikan.

Tren COVID-19 di Jabar Meningkat, Kadisdik KBB: Tidak Ada Temuan Kasus di Sekolah 
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Asep Dendih/Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Ngamprah - Munculnya tren kasus penyebaran virus COVID-19 yang secara nasional kembali meningkat memicu kekhawatiran sejumlah pihak, terutama sektor pendidikan.
Pasalnya, berdasarkan data pekan lalu, Jawa Barat (Jabar) diketahui menjadi salah satu provinsi dengan penambahan kasus harian terbanyak setelah DKI Jakarta, yakni sebanyak 1.013 kasus baru.
Sehingga, hal tersebut harus menjadi perhatian berbagai pihak agar tidak lagi ada lonjakan kasus COVID-19.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Asep Dendih memastikan tidak ada temuan kasus COVID-19 di lingkungan sekolah, meski jumlah sekolah di KBB cukup banyak.
"Tidak ada temuan kasus COVID-19, meski jumlah sekolah di KBB untuk tingkat SD total ada sebanyak 678 negeri dan swasta. Sedangkan SMP total ada 67 negeri dan 120 swasta," katanya kepada wartawan.
Kendati demikian, jelas dia, pihaknya bakal tetap mewanti-wanti agar sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Bahkan, sambung dia, aktivitas belajar tatap muka 100 persen juga sudah diterapkan sejak awal tahun lalu. 
"Kami tetap mengimbau sekolah agar tidak lengah, jalankan prokes secara disiplin sehingga tidak ada kasus siswa yang terpapar COVID-19," ujarnya.
"Selama ini pun di KBB untuk di lingkungan sekolah masih nihil kasus, itu berkat kedisiplinan sekolah, tenaga pendidik, siswa, dan orang tua dalam menjalankan prokes," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tren kasus COVID-19 belakangan ini kembali mengalami kenaikan secara nasional. Hal itu dipicu munculnya tiga subvarian baru COVID-19, yakni varian BA2.75, XBB, dan BQ1.*** (agus satia negara).


Editor : JakaPermana