Ulama dan Santri di Purwakarta Sepakat Dykunf Ganjar di 2024

Ulama dan Santri di Purwakarta Sepakat Dykunf Ganjar di 2024

INILAHKORAN, Purwakarta - Senandung selawat dan doa untuk Indonesia yang aman dan damai bergaung di Pondok Pesantren Nurul Amal, Desa Karoya, Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (19/8/22). 

Kurang lebih 1.000 orang terdiri dari kiai, ustadz, pengasuh pondok pesantren, dan santri ambil bagian dalam acara Gebyar Salawat dan Doa Bersama yang diinisiasi oleh Santri Dukung Ganjar (SDG). Salawat dan doa dijadikan ikhtiar demi masa depan Bangsa. Mereka berharap Indonesia mendapatkan pemimpin ideal yang jujur, terjun langsung ke masyarakat, adil, berwibawa, nasionalis, dan religius pada kancah pemilihan presiden 2024 mendatang.

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Amal, KH. Adhar Sulaeman mengatakan seluruh kriteria tersebut ada dalam diri Ganjar Pranowo. Selain itu, dia yakin figur berambut putih tersebut sangat menyelami aspirasi  para ustadz, dai, dan ulama yang memperjuangkan dakwah di pelosok negeri.

"Pak Ganjar insyaallah menjadi pemimpin yang lebih memajukan Bangsa Indonesia. Saya yakin, tujuan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia bisa tercapai sesudah Indonesia dipimpin beliau, terutama aspirasi ulama dan asatid (para ustadz) di pelosok," kata KH Adhar di lokasi.

Kedekatan dan kepedulian Ganjar terhadap para ulama maupun santri sebagaimana yang ditunjukkan selama ini di Jawa Tengah menjadi tolak ukur dapat tercapainya harapan itu. Ganjar juga memiliki sepak terjang yang baik di kursi pemerintahan, baik saat menjadi anggota DPR RI maupun kini Gubernur Jawa Tengah. Ganjar merupakan sosok umara yang dekat dengan ulama.

"Sekarang ini kinerja dan perhatian beliau terhadap para ulama tidak perlu diragukan lagi ya selama di Jawa Tengah. Nah nanti ketika menjadi seorang Presiden, sikap seperti itu harus lebih ditingkatkan lagi," ungkapnya.

Baca Juga : Covid-19 Masih Mengintai Di Garut, Bertambah 8 Positif dan 1 Meninggal Dunia

Di lokasi yang sama, Koordinator Wilayah SDG Jawa Barat, Hakiki menjelaskan doa bersama kali ini sebagai bentuk ikhtiar untuk menentukan pemimpin terbaik. Dia mengaku agenda serupa telah digelar pada sejumlah daerah di Jawa Barat.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti