Unpad Siap Lakukan Uji Klinis Fase III Vaksin Covid-19 Rekombinan Asal Tiongkok di Indonesia

Produsen vaksin asal Tiongkok, Anhui Zhifei Longcom Bhiopharmaticeutical akan melakukan uji klinis fase III Vaksin Covid-19 Rekombinan di Indonesia. Perusahaan tersebut, menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dalam pelaksaan uji klinisnya di Indonesia.

Unpad Siap Lakukan Uji Klinis Fase III Vaksin Covid-19 Rekombinan Asal Tiongkok di Indonesia
Foto: Ridwan Abdul Malik

INILAH, Bandung - Produsen vaksin asal Tiongkok, Anhui Zhifei Longcom Bhiopharmaticeutical akan melakukan uji klinis fase III Vaksin Covid-19 Rekombinan di Indonesia. Perusahaan tersebut, menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dalam pelaksaan uji klinisnya di Indonesia.

Peneliti Utama Unpad Rodman Tarigan menjelaskan, uji klinis fase III akan dilaksanakan di enam rumah sakit. Di antaranya RSUP Hasan Sadikin, RS Emmanuel, RS Unggul Karsa Medika, RSIA Limijati, RS Advent, dan RS Al Ihsan.

Selain itu, lanjut Rodman, Fakultas Kedokteran Unpad menyambut baik terkait uji klinis fase III vaksin Covid-19 Rekombinan. Pasalnya, vaksin tersebut akan menambah ketersediaan vaksin di Indonesia.

Baca Juga : UTama Terima Penghargaan dari Pemkot Bandung

"Ketersediaan vaksin di indonesia masih sangat terbatas, kita sambut baik uji klinis fase tiga ini, untuk menambah pembedaharaan vaksin ini. Percayalah vaksin ini untuk kemaslahatan dan sudah dipersiapkan segala sesuatunya," ucap Rodman saat ditemui di Bandung, Selasa (2/3/2021).

Rodman menyebutkan, pendaftaran relawan uji klinis vaksin rekombinan terbuka untuk warga domisili Bandung berusia 18 tahun ke atas tanpa batasan maksimal usia, dalam kondisi sehat dan belum menerima vaksin Covid-19 sebelumnya.

"Nanti setiap relawan akan menerima tiga kali dosis penyuntikan dengan interval masing-masing penyuntikan selama satu bulan, selanjutnya akan dilakukan pemantauan selama 12 bulan setelah dosis terakhir. Dalam uji klinis, relawan tidak dibebankan biaya apapun dalam penelitian ini," ujar Rodman.

Baca Juga : DPR Minta Kemenhan Transparan Penggunaan Refocusing Anggaran COVID-19

Rodman menjelaskan, penelitian uji klinis fase III dilakukan secara acak, tersamar ganda, terkontrol plasebo dan multisenter di beberapa negara. Subjek akan diacak dengan probabilitas 1:1,  sebanyak 50% subjek akan mendapat vaksin rekombinan dan 50% mendapat vaksin plasebo. Pengacakan itu tidak diketahui oleh tim peneliti, sehingga subjek relawan tidak dapat meminta jenis vaksin yang akan diterima nantinya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani