'Wahai Rasulullah Saya Orang yang Banyak Harta'

INI pelajaran penting dari Rasulullah kepada kita umatnya agar lebih baik meninggalkan keluarga kita dengan kondisi hidup serba berkecukupan. Berikut kisah Sa'ad bin Abi Waqqas yang sarat hikmah:

'Wahai Rasulullah Saya Orang yang Banyak Harta'
Ilustrasi/Net

INI pelajaran penting dari Rasulullah kepada kita umatnya agar lebih baik meninggalkan keluarga kita dengan kondisi hidup serba berkecukupan. Berikut kisah Sa'ad bin Abi Waqqas yang sarat hikmah:

Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan, ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk Sa’ad bin Abi Waqqas. Saad bertanya: “Wahai, Rasulullah! Saya orang yang banyak harta, sementara saya tidak punya ahli waris kecuali seorang anak perempuan. Bolehkah saya berwasiat dengan dua pertiga hartaku?” 

Beliau bersabda,”Jangan!” 

Baca Juga : Jangan Heran Jika Manusia Mengecewakanmu

Sa’ad bertanya,”Dengan setengah hartaku?” Beliau bersabda,”Jangan!” 

Sa’ad bertanya,”Dengan sepertiga hartaku?” Beliau bersabda,”Boleh dengan sepertiga, dan sepertiga itu sudah banyak,” 

Kemudian Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya, bila kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam kekurangan, menjadi beban orang lain. Dan sungguh tidaklah kamu memberi nafkah, kecuali menjadi sedekah buatmu hingga satu suapan yang kamu berikan kepada isterimu.” [HR Bukhari (2742), Muslim (1628), At Tirmidzi (2116), An Nasai dan Ibnu Majah.)

Baca Juga : Nabi Minta Lampu Dimatikan Ketika Tidur, Ada Apa?

Hikmah dari hadist di atas, kita memang dianjurkan untuk mencukupi segala kebutuhan keluarga. Bahkan, dianjurkan meninggalkan harta yang mencukupi untuk anak-anak kita ketika kita meninggal kelak. Tujuannya, tentu saja agar mempermudah keluarga dan keturunan kita dari sifat meminta-minta yang tercela dalam islam. Allahu'alam


Editor : Bsafaat