Wanita Bekerja Asal Ada Hajat Syari

WANITA barat sudah menuju rumah mereka, setelah dahulu mereka bangga dengan emansipasi. Sebaliknya dengan wanita muslimah sedang berbondong-bondong keluar rumah meninggalkan anak-anaknya, dan dianggapnya itu standar modernitas dan dampak globalisasi.

Wanita Bekerja Asal Ada Hajat Syari
Ilustrasi/Net

WANITA barat sudah menuju rumah mereka, setelah dahulu mereka bangga dengan emansipasi. Sebaliknya dengan wanita muslimah sedang berbondong-bondong keluar rumah meninggalkan anak-anaknya, dan dianggapnya itu standar modernitas dan dampak globalisasi.

Bapak dan ibunya kerja, anak lebih dekat dengan kakek/nenek bahkan lebih dekat dengan asisten rumah tangga.

Wanita aktif di luar tidak masalah, selama memang ada hajat syari, tetap menjaga aurat, menjaga diri, dan pekerjaan yang bisa tetap menjaga kemuliaan wanita.

Baca Juga : Fitnah Media: Menuduh Selingkuh itu Bahaya

Dahulu Asma pernah membantu Zubeir bin Awwam bekerja dengan membawakan barang-barang dagangannya. Wanita bekerja bukan fardu, bukan sunah, tapi mubah dengan syarat-syarat di atas, apalagi jika suami tidak berdaya, atau dia janda, tidak ada yang menafkahinya kecuali diri sendiri.

Sedangkan laki-laki mencari nafkah itu wajib, sebab menafkahi anak dan istri bagi laki-laki adalah kewajiban agama, bukan budaya.

Wallahu a'lam. [Ustadz Farid Nu'man Hasan]

Baca Juga : Antara Ranjang dan Berhias, Resep Anti Selingkuh buat Para Istri


Editor : Bsafaat