8 Upaya PLN Kurangi Emisi Karbon Bakal Dipamerkan dalam SOE International Conference di Bali

PLN akan memamerkan 8 upaya perseroan guna mencapai target net zero emission  (NZE) 2060 dengan mengurangi emisi karbon dalam State-owned Enterprises atau SOE International Conference pada 17-18 Oktober 2022.

8 Upaya PLN Kurangi Emisi Karbon Bakal Dipamerkan dalam SOE International Conference di Bali
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, hal ini merupakan wujud aktif PLN sebagai jantung perekonomian dan motor penggerak transisi energi Indonesia. Di SOE International Conference itu, dia akan menjelaskan sebagai bagian dari komitmen global untuk mengurangi emisi karbon, PLN telah memprakarsai 8 upaya. (istimewa)

"Keempat, PLN memberikan layanan Renewable Energy Certificated (REC) sebagai salah satu fasilitas yang bisa digunakan baik oleh stakeholder BUMN, pemerintahan, retail, bisnis, maupun industri untuk bisa bersama-sama menggunakan energi listrik berbasis EBT," tambah Darmawan. 

Kelima, PLN juga mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan gencar menciptakan skema kerja sama bersama mitra melalui franchise pembangunan SPKLU dan SPBKLU bersama perbankan, mall-mall, kantor-kantor, swasta, operator jasa transportasi, dealer motor dan lain-lain sehingga akan ada ribuan SPKLU dan SPBKLU yang difasilitasi PLN

Keenam, PLN juga mengembangkan Carbon Capture and Storage (CCS) sehingga bisa menjadi teknologi penyerap emisi karbon dalam jumlah besar di PLTU dan PLTG. 

Baca Juga : Rayakan HUT ke-26, Jaringan 4G XL Axiata Terus Meluas dan Melayani Masyarakat di Puluhan Ribu Desa/Kelurahan

Ketujuh, PLN juga mengembangkan teknologi hidrogen untuk menurunkan emisi dari pembangkit berbahan bakar fosil melalui implementasi co-firing hidrogen dan amonia. 

Terakhir, PLN mengembangkan teknologi Smart Grid & Control System. Penerapan ini bakal meningkatkan efisiensi sistem sekaligus mengurangi emisi melalui digitalisasi pada tiap lini proses bisnis. 

“Perkembangan teknologi dan inovasi mampu menekan harga dari pengembangan EBT. Ini menjawab dilema antara energi bersih tapi mahal atau energi kotor tapi murah. Ini bisa dijawab, bahwa ke depannya energi bersih dan murah bisa dicapai,” kata Darmawan.

Baca Juga : Harga Pupuk Melambung, Petani Bawang di Cimahi Terpaksa Bakal Naikkan Harga

Sedangkan, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala N. Mansury sangat mendukung langkah PLN dalam mencapai net zero emission pada 2060 serta mendukung pembangunan rendah karbon sejalan dengan Paris Agreement dan target pengurangan emisi gas rumah kaca  Indonesia hingga 31.89 persen pada 2030. 


Editor : Doni Ramdhani