Ada Andil Siswa SMKN 1 Cibinong di Balik Gedung Tinggi Menjulang

Di balik gedung tinggi menjulang, atau bangunan yang berada di sekitar rumah anda, bisa jadi ada andil siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cibinong Kabupaten Bogor.

Ada Andil Siswa SMKN 1 Cibinong di Balik Gedung Tinggi Menjulang
Di balik gedung tinggi menjulang, atau bangunan yang berada di sekitar rumah anda, bisa jadi ada andil siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cibinong Kabupaten Bogor.

"Sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah," jelasnya.

Pada mata pelajaran produktif atau kejuruan penerapan model pembelajaran Project Base Learning (PjBL) TEFA di SMKN 1 Cibinong Kabupaten Bogor tidak hanya bermitra dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Nonong menambahkan, pada kompetensi keahlian Teknik Permesian dan Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur juga bekerjasama dengan anak perusahaan PT. KAI yang menghasilkan penyangga bantalan rel kereta api.

Adapun untuk kompetensi keahlian Rekayasa Perngkat Lunak (RPL) merancang dan mengimplementasikan pembuatan aplikasi presensi sekolah untuk kebutuhan internal. Sedangkan di kompetensi keahlian Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi (SIJA) dan Teknik Komputer dan Jaringan bekerja sama dengan PT. Bonet dalam hal pembelajaran berbasis industri untuk layanan jasa Internet.

"Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri (TOI) bekerjasama dengan SMAN 4 Cibinong dan Toko Buku dalam pembuatan Running Text," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Cibinong Sugiyo menambahkan sekolah yang dia bina pun menjalin kerjasama dengan perusahaan alat berat, PT Komatsu Indonesia. Tak ayal, SMKN 1 Cibinong yang masuk dalam kategori pusat keunggulan kini berada di peringkat satu, baik dari kategori tata kelola maupun layanan.Selain mencetak pelajar untuk dapat menjadi SDM yang andal di industri kelak, pihaknya juga menyiapkan peserta didiknya untuk memiliki mental dan karakter young enterpreneur atau pengusaha muda.

"Pencetakan pelajar menjadi pengusaha muda atau atau sekolah pencetak wirausaha (SPW) sudah kami mulai, sedangkan menyiapkan mental dan karakter pelajarnya menjadi generasi siap kerja memang sudah menjadi ciri khasnya SMK," jelasnya.Sugiyo melanjutkan eksistensi BLUD di SMKN 1 Cibinong sangat didukung oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat melalui Cadisdik Wilayah I Jabar. 

"Dukungan mereka luar biasa, baik dalam menata kelola BLUD di SMKN 1 Cibinong. SMKN 1 Cibinong, siap menjadi rujukan atau referensi bagaimana menjadi SMK yang memiliki pusat keunggulan," pungkas Sugiyo. 
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, omset produk yang berkaitannya dengan industri kreatif pada SMK BLUD se-Jabar dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri.
 
Namun dengan hadirnya BLUD, tidak sekadar diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi.
 
"Dan menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan wirausahawan muda yang mandiri," ujar Dedi Supandi.
 
Dedi Supandi tak menampik, memang ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Karena itu, dia mendorong agar terciptanya inovasi produk dan strategi penjualan yang tepat sasaran. Termasuk menjaga kepercayaan pengguna jasa, pembeli produk maupun mitra industri dengan terus meningkatkan kualitas produk maupun jasa.
 
Terkait, proses pembelajaran juga pihaknya mengupayakan agar disesuaikan dengan kondisi terkini yang ada di masyarakat, yaitu melalui pemutakhiran sarana dan prasarana.
 
"Jadi jangan sampai anak-anak SMK ini melakukan pembelajaran dengan sarana dan prasarana yang terdahulu, sementara kondisi yang di luar (sekolah) sudah berubah. Itu yang harus di-update," katanya.
 
Dengan status SMKN BLUD, ditargetkan kepada sekolah maupun siswa dapat berhubungan langsung dengan mitra industri. Sehingga ke depan, diharapkan menciptakan kemandirian bagi siswa.
 
"Jadi tidak lagi lulusan SMK ini hanya kerja di pabrik, tapi bagaimana mereka ini membuka peluang peluang kerja yang sesuai dengan pasar dan industri. Sehingga lulusan SMK BLUD mampu mencetak menjadi konsep wirausaha," pungkasnya.***(Advertorial) 


Editor : Ghiok Riswoto