Agar Rezeki yang Mengejar Kita, Ternyata Begini Caranya

BANYAK yang banting tulang memforsir tenaga untuk mendapatkan rezeki. Hasilnya, terkadang tak sesuai dengan pengorbanan. Bahkan, lelah melanda karena terlalu mati-matian mengejarnya.

Agar Rezeki yang Mengejar Kita, Ternyata Begini Caranya

BANYAK yang banting tulang memforsir tenaga untuk mendapatkan rezeki. Hasilnya, terkadang tak sesuai dengan pengorbanan. Bahkan, lelah melanda karena terlalu mati-matian mengejarnya.

Ternyata, Allah Ta'ala menjanjikan satu hal yang rasanya dianggap mustahil. Yakni, rezeki bisa mengejar kita. Bagaimana caranya?

Caranya hanya satu. Yakni, menjadi orang yang bertakwa. Allah Ta'ala memang menjanjikan jaminan harta yang mencukupi untuk mereka yang senantiasa menjaga ketakwa Ya, golongan orang-orang yang bertakwa akan mendapat jaminan rezeki dari Allah Subhanahu wa Taala hingga berlimpah. Bahkan, rezeki tersebut datang dari arah yang tidak disangka-sangka.

Baca Juga : Begini Kondisi Terakhir Para Korban Keracunan Makanan di Sukabumi

Hal itu dijelaskan Allah Subhanahu wa Taala dalam Surat Ath-Thalaq ayat 2-3, "Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, Dia akan memberikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka. Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, Dia akan memberikan kecukupan baginya."

Tawakal berarti berserah diri dan menyandarkan hati hanya kepada Allah. Golongan ini yakin hanya Allah saja yang dapat memberi, mencegah serta memberikan keburukan dan manfaat.

Sebagaimana dikatakan dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang," (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al Hakim. Imam Tirmidzi berkata hasan sahih).

Baca Juga : Contoh Riba Tanpa Sadar, Pinjamkan Motor ke Teman tapi Minta Diisikan Bensin....

Dalam hadis tersebut terlihat bahwa sikap tawakal yang benar harus disertai dengan mengambil sebab yang diisyaratkan. Namun mengambil suatu sebab bukan berarti menafikan (meniadakan) tawakal. Pada saat Rasulullah memasuki Kota Mekah pada saat peristiwa Fathul Mekah, Nabi terakhir ini tetap menggunakan pelindung kepala (ini menunjukkan beliau mengambil sebab untuk melindungi diri beliau).

Halaman :


Editor : Bsafaat