Al-Sattar, Terimakasih Tutup Aib Kami

ANDAI tak karena Al-Sattaar (Dzat Penutup Aib), betapa semua kita penuh dengan tanggungan malu karena semua kita tak ada yang tak beraib.

Al-Sattar, Terimakasih Tutup Aib Kami
Ilustrasi/Net

ANDAI tak karena Al-Sattaar (Dzat Penutup Aib), betapa semua kita penuh dengan tanggungan malu karena semua kita tak ada yang tak beraib.

Lantas, atas dasar apa kita tampil sok suci salahkan ini salahkan itu dan menjadikan diri sebagai satu-satunya rujukan kebaikan? Andai aib kita dibiarkan saja terbongkar, betapa punggung dan seluruh tubuh kita akan penuh luka dipukuli banyak orang.

Saya teringat akan pesan Nabi Khidir kepada Nabi Musa saat akan berpisah: "Janganlah menghina seseorang karena dosa atau aib yang dilakukannya, cukup tangisi saja dosa yang dilakukan diri sendiri." Betapa sejuknya nuansa dunia andai semua manusia melakukan wasiat itu, tak akan ramai alam nyata dan alam maya dengan hinaan-hinaan, cacian makian dan tuduhan-tuduhan.

Baca Juga : Keajaiban Datang Bersama Ketulusan

Ya Sattaar, terimakasih Engkau tutup aib kami. Ya Sattar, sebagaimana Engkau tutup aib kami di dunia ini, tutuplah aib kami di akhirat kelak dengan pengampunanMu dan kasih sayangMu. Salam, AIM. [*]


Editor : Bsafaat